Tuesday, November 14, 2017

I DO [ONESHOOT]


I Do (Oneshoot)
By : @tifrahita21
*
*
Play I Do - Super Junior
Happy Reading~




Promise me (I do) Baby
Even if countless days push us apart
Let’s go back to that day, I’ll hold your hand

Yoona menunggu dengan sabar di depan gate kedatangan internasional Bandara Incheon menanti kedatangan sahabat terbaiknya.

"Yoongie-ya !!" Teriakan disertai lambaian dari seorang pria tampan yang ditunggu-tunggunya sejak tadi itu membuat Yoona terkisap sesaat mengagumi betapa tampannya pria yang selama 2 tahun ini hanya dilihatnya dari layar laptop. Tampan..

"Sudah lama ?" Tanya pria itu begitu sampai didepan Yoona dan memeluknya singkat.

"Aniyo, aku baru sampai." Bohong Yoona karena sejujurnya ia sudah menunggu di bandara sejak dua jam lalu. Bukan akibat delay pesawat yang dinaiki pria bernama Choi Siwon itu ataupun karena tak tahu jadwal landing namun karena ia sudah tak sabar bertemu Siwon sehingga ia datang lebih awal.

"Lapar." Rengek Siwon sambil menggenggam sebelah tangan Yoona menuju restoran bandara sementara sebelah tangannya menggeret koper besar.

Mereka kini tengah menunggu pesanan diantar setelah mereka memesan makanan khas korea. Dua-duanya diam meski sorot keduanya yang sama-sama berbinar sejak tadi saling memandang, meresapi perasaan rindu yang akhirnya berkesudahan ini.

"Yoong.."
"Oppa.."

Keduanya memanggil satu sama lain secara berbarengan hingga membuat keduanya tertawa.

"Ada apa, Yoong ?" Tanya Siwon setelah tawanya mereda meski guratan tipis di bibirnya masih tertarik ke atas.

Yoong menggeleng, "Aniyo, Oppa. Hanya bagaimana kabarmu ?"

Siwon belum sempat menjawab saat pesanan mereka datang mengintruksi. Baru setelah pelayan mengantar dan menata pesanan dan mengucap selamat menikmati yang dibalas ucapan terima kasih Siwon dan Yoona, Siwon membuka kembali obrolan tadi. "Aku baik-baik saja, Yoong. Sesehat dan setampan yang kau lihat."

Yoona mendengkus, "Yah, dan masih dengan percaya diri yang setinggi langit."

Siwon terkekeh mendengar ucapan Yoona, "Tampan itu melekat erat dinama belakangku, Yoong. So, apa boleh buat aku harus mensyukurinya bukan ?" Siwon mengerling jenaka yang membuat tawa Yoona langsung menggema di resto itu.

"Hezzz, dan Im Yoona masihlah seorang Alligator !" Cibir Siwon melihat beberapa orang yang menoleh ke meja mereka. Sementara Yoona masih larut dalam tawa lebarnya.

"Yoong !!" Yoona hapal betul dengan kebiasaan Siwon yang mulai menekankan namanya berarti pria itu cukup emosi dan tak mau pertemuan pertama mereka setelah 2 tahun berakhir dengan pertengkaran Yoona dengan kekuatan penuh menekan tawanya agar berhenti.

"Mianhae, Oppa.." Ucap Yoona dengan nada lembut meski kerutan tawa masih jelas tergambar dengan kekehan yang ditahan.

Setelah makan dengan diselingi obrolan lepas rindu kini keduanya sudah berada di dalam taksi menuju rumah Siwon. Menyelesaikan pendidikan S2 yang sempat terhambat 2 tahun karena kesibukan mengurusi bisnis keluarga Siwon akhirnya pulang dengan gelar S2 yang semakin membuat orang berdecak kagum karena tak hanya menjadi lulusan terbaik dari sebuah universitas terbaik dunia tapi juga dengan kepintarannya dalam menghandle bisnis disela masa studinya.

"Your neckless look good," puji Siwon setelah mengubah duduknya hingga menyamping sehingga bisa mengamati Yoona dengan leluasa.

Yoona memegang kalung di lehernya sebelum menatap Siwon dan ikut duduk menyamping, "Hmm. Belum ada gantinya."

Siwon tersenyum, "Jangan dilepas dan jangan diganti, Yoong. Kau cantik dengan kalung itu."

Yoona mengangguk dan kembali ke posisi duduknya semula dan melemparkan tatapannya keluar jendela, terlalu malu menatap Siwon.

Our calendars were filled our time
In the past year we’ve been together

Kalung ini, kalung yang tengah dipakai Yoona adalah hadiah ulang tahunnya dua tahun lalu tepatnya sebelum Siwon berangkat belajar ke luar negeri. Kalung yang sama yang setiap hari ia pakai tak dan tak pernah ia lepaskan.

Siwon yang menyadari kegugupan YoonA hanya mengulum senyumnya. Im Yoonaku. Gadis kecilku.

Siwon tersenyum sendiri akan bisikan hatinya. Gadis kecil yang dulu selalu mengikutinya kemana pun ia pergi tak perduli panas ataupun hujan kini sudah berubah menjadi wanita dewasa yang cantik dan mempesona.

"Cantik." Ucap Siwon tanpa sadar.

Yoona yang mendengar ucapan pelan Siwon lantas memutar kepalanya dan menatap Siwon penuh tanya untuk sesaat sebelum akhirnya mengangkat bahunya dan kembali lagi larut menikmati jalanan Seoul yang ramai lancar.

Siwon sudah mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian santai. "Yoong, lapar."

Yoona menolehkan kepalanya, "Iya sebentar lagi selesai, Oppa."

Padahal tadi Siwon dan Yoona sempat makan sebelum pulang namun Siwon sejak turun dari taksi tadi mengeluh kembali lapar. Dasar manusia besar.

"Makanlah, Oppa." Yoona menyodorkan piring berisi spaghetti  kedepan Siwon yang langsung dengan senang hati Siwon terima.

Siwon menyuap spagettinya dengan lahap hingga ia sadar bahwa ia makan seorang diri, "Kau tak makan, Yoong ?"

Yoona menggeleng, "Aku masih kenyang dan akan semakin kenyang hanya dengan melihatmu makan, Manusia besar."

"Mwo ? Manusia besar ?" Siwon memincingkan matanya, "Jadi aku manusia besar ?"

Yoona tanpa ragu langsung mengangguk.

Siwon menyuap spaghetti terakhirnya sebelum berdiri dan menangkap pinggang Yoona dan memeluk Yoona dari belakang secepat yang ia bisa hingga Yoona tak sempat kabur.

"Manusia besar, Eoh ?" Bisik Siwon tepat di telinga Yoona.

Yoona yang tak siap dengan posisinya langsung diam terpaku dengan bisikan Siwon yang entah mengapa membuat pipinya terasa panas.

"Manusia besar ?" Bisik Siwon sekali lagi.

Dan seolah tersadar dari lamunan singkatnya Yoona langsung mencurahkan seluruh tenaganya untuk melepaskan diri dari pelukan Siwon. "Yak !! Oppa lepaskan aku !!" Teriak Yoona sambil mencengkram tangan keras Siwon yang berada di depan perutnya.

"Tidak akan !!"

"Yak Oppa !!"

"Wae ? Salah siapa menyebutku pria besar, eoh ?"

Yoona mendecih kesal tahu usaha kerasnya yang tak akan membawa hasil. Oke, maka kita pakai usaha pintar Oppa. 

Yoona berhenti meronta dipelukan Siwon, ia mengelus lengan Siwon dengan lembut and yeah it's work ! Siwon sedikit melonggarkan pelukannya diperut Yoona. Yoona dalam hati tertawa tahu bahwa stateginya berjalan mulus.

"Oppa.." Yoona memanggil Siwon dengan suara pelan nan lembutnya dan sekali lagi it's work ! Siwon sedikit menjauhkan kepalanya dari Yoona. Yoona semakin tertawa lebar dalam hati hingga tawanya kini mencuat ke wajahnya yang mulai panas menahan tawa.

Yoona mengelus dan berbicara lembut "Lepaskan aku, eoh."

Dan sekali lagi it's work ! Siwon melepaskan pelukannya dari badan Yoona dan mundur satu langkah kebelakang.

Yoona sudah menggigit bibirnya dengan kencang menahan agar tawanya tak keluar saat ia berbalik dan ia kemudian mengambil ancang-ancang berlari dari Siwon.
Siwon yang curiga dengan bahu Yoona yang sejak tadi bergetar akhirnya sadar bahwa ia sedang di jahili Yoona langsung memeluk wanita itu lagi dengan kencang tepat saat Yoona akan berlari dari hadapan Siwon.

"Mau kabur, Im Yoona ?" Tanya Siwon dengan nada mengancamnya.

"Aniya, siapa yang mau kabur Choi Siwon-shi." Balas Yoona yang kini sudah kehilangan tawanya sejak beberapa detik lalu gara-gara pelukan mendadak yang sekali lagi ia dapat dari pria besar ini.

Siwon terkekeh mendengar jawaban Yoona, "Jadi tidak mau kabur, huh ?" Tanya Siwon memutar badan Yoona hingga mereka saling berhadapan.

Yoona menggeleng menatap Siwon dengan percaya diri, "Kabur hanya untuk orang salah dan penakut."

Siwon kembali terkekeh, "jadi bukan penakut, uh ?" Yoona menggeleng dengan tegas yang entah mengapa membuat Siwon gemas dan lantas mengigit hidung Yoona sekilas.

"Huh ?" Siwon yang baru melepaskan gigitannya pada hidung Yoona tersenyum mendengar respon gadis itu.

"Wae ?" Tanya Siwon cuek seolah tak ada apapun yang terjadi.

Yoona yang tak terima melihat wajah penuh senyum Siwon langsung membalaa Siwon dan menggigit balik hidung pria itu. Bukan genit gigitan singkat karena gemas seperti Siwon tadi tapi benar-benar gigitan kencang layaknya tengah menggigit daging sapi yang alot.

"Yak Im Yoona !!!" Siwon dengan spontan langsung melepas pelukannya pada pinggang Yoona dan ganti memegangi hidungnya yang kini sudah berubah warna menjadi merah.

"Rasakan sendiri !!" Cibir Yoona yang lantas berbalik badan dan mengambil piring Siwon dan membawanya ke bak cuci.
Yoona mematikan keran air dan mengelap tangannya setelah mencuci peralatan yang dipakai tadi saat lengan kokoh kembali mengukungnya dari belakang. Tak usah ditanya lagi karena Yoona yakin pelakunya adalah Choi Siwon si pria besar.

"Masih belum menyerah, eoh ?" Tanya Yoona sambil mengelap tangannya dengan santai.
"Tidak ada kata menyerah dikamus seorang Choi Siwon, Im Yoona-shi. Remember ?"
"Bagaimana dengan takut, Choi Siwon-shi ?" Balas Yoona sambil tersenyum saat matanya melihat alat yang bisa ia gunakan untuk mengancam Siwon.

Tak menjawab Siwon justru terbahak dengan tawanya.

"Meskipun itu pisau ?" Yoona menunjuk pisau yang hanya beberapa jengkal dari tangannya dengan dagunya dan benar saja Siwon langsung melepaskan pelukannya diperut Yoona.

"Bagaimana bisa kau menganiaya calon suamimu sendiri, Im Yoona ?" Siwon mendengkus sebal.

Yoona membalikan badannya, berkecak pinggang menatap Siwon yang kini memasang raut kesal.

"Calon suami ?Nuguya calon suami, Choi Siwon-shi ?" Yoona memincingkan sebelah matanya.
Siwon membuang napasnya dengan kasar, "Kau tentu saja. Kau kan calon istriku dan aku tentu saja calon suamimu, Yoong." Siwon menekankan pada kata istri dan suami.

Yoona merasa seolah sedang mengintrogasi anak kecil yang tak mengakui bahwa baru saja mencuri cookies di dapur lantas memasang wajah datar yang menyebalkannya.

"Jadi aku calon istrimu dan kau calon suamimu, begitu maksud anda Choi Siwon-shi ?"

Siwon menatap Yoona dengan berbinar dan langsung mengangguk.

"Sejak kapan ?"

"Dua tahun lalu !" Jawab Siwob tanpa ragu.

Yoona kembali memincingkan matanya, "Dua tahun lalu ? Bagaimana bisa ?"

Siwon yang sudah kehabisan kesabarannya lantas memasang wajah kesal layaknya  anak kecil yang tak diijinkan bermain hujan, "Kau sudah menerima lamaranku, Yoong. Dua tahun lalu dibandara tepat sebelum aku naik pesawat. Ingatkan ? Kau tak mungkin lupa, Im Yoona !"

Yoona menggeleng, "Benarkah ? Aku tak mengungatnya Choi Siwon-shi. Sungguh." Ucap Yoona dengan penuh yakin yang kembali memancing emosi Siwon.

"Tidak ingat. Huh ? Siapa yang sampai minta video cctv di bandara untuk melihat dan memutarnya berkali-kali, huh ?" Tanya Siwon kesal.

Yoona mendelikan matanya, "Bagaimana oppa tahu aku meminta video lamaran itu ?" Pekik Yoona dengan panik.

Siwon yang berhasil memutar keadaan lantas tertawa puas dan kembali mengukung Yoona dalam rengkuhannya. "Jadi sudah ingat, calon istriku ?" Tanya Siwon.

Yoona yang tahu ia sudah kalah telak dengan terpakaa mengangkuk meski dalam otaknya sedang menyeleksi siapa biang yang mengadukan aksi memalukamnya dua tahun lalu yang meminta rekaman cctv ke petugas bandara saat Siwon melamar dirinya.

"Aku merindukanmu, huh.." Ucap Siwon sambil mengecup kepala Yoona dengan penuh sayang.

"Nado, Oppa. Nado bogoshipo." Balas Yoona dengan penuh perasaan juga hingga mengenyahkan pikirannya yang sempat melayang memikirkan si biang pengadu tadi.

"Menikahlah dengaku, Yoong." Bisik Siwon lagi dan langsung diangguki Yoona tanpa berpikir dua kali.

"I love you, Im Yoona. And I'll always love you and honor you all the the days of my life until the last of my breath." Bisik Siwon sebelum mencium Yoona dengan penuh perasaan dan kelembutan.

 I’ll always love you the same forever I do

END


Leave Your Coment, guys~


1 Comments:

At November 17, 2017 at 7:58 AM , Blogger Yoong said...

Wahh manisss. Aku suka ceritanyaaa..boleh sequel gak? Hehehe bagus bagussss

 

Post a Comment

Leave your coment, guys :)

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home