Wednesday, November 15, 2017

GIRLFRIEND [ONESHOOT]

GIRLFRIEND [ONESHOOT]
By : @tifrahita21
*
*
Play Girlfriend - Super Junior
Happy Reading ~



We’re not a man and a woman, we’re good friends
I’m scared that I’ll lose you like this

Choi Siwon dan Im Yoona dua anak manusia yang sudah terlalu lama bersama dalam ikatan bernama pertemanan. 10 tahun sudah sejak mereka bertemu pertama kali saat memasuki universitas yang sama. Tumbuh dewasa bersama membuat mereka saling tahu cerita hidup masing-masing tanpa terkecuali. Dan Choi Siwon menyimpan satu cerita yang tak ia ucapkan pada Im Yoona.

Cerita bahwa ia menyukainya, Choi Siwon menyukai Im Yoona. Biasa bersama dan kenyamanan yang ia rasakan saat bersama Yoona membuat Siwon jatuh hati pada wanita itu.


"Sudah makan ?" Tanya Siwon begitu Yoona masuk ke mobilnya dan memasang seatbelt. Yoona mengangguk dan Siwon mulai membawa mobilnya menuju rumah Yoona meski ia sejujurnya belum makan dan berniat mengajak Yoona makan malam bersama.

"Kau sudah makan, Oppa ?" Tanya Yoona saat merea berhenti di trafic light. Siwon mengangguk, "Sudah, Yoong. Sebelum menjemputmu tadi."


Yoona mengangguk-anggukan kepalanya, "Bersama assistant cantikmu itu ?" Assitant yang Yoona maksud adalah Seo Joo Hyun, gadis yang baru menjadi assistant Siwon dua bulan ini.

"Tidak." Balas Siwon.

Mereka kemudian larut dalam pikirannya masing-masing sampai akhirnya sampai di rumah orang tua Yoona.

"Mampirlah Oppa." Ucap Yoona melepas seatbelt, "Kenapa susah sekali ?" Dengkus Yoona karena seatbelt yang tak mau dilepas. saiwon menghela napasnya melihat Yoona kemudian memajukan badannya membantu Yoona.

"Pelan-pelan, Yoong. Jangan dipaksa seerti tadi." Kata Siwon begitu Yoona terlepas dari seatbelt. Yoona hanya menampakan senyum kecilnya khas jika ia merasa bersalah. Siwon menggeleng, sudah jam 10 malam dan mampir bukanlah hal yang sopan baginya.

"Kalau begitu berhati-hatilah di jalan."

Siwon masih mengamati Yoona sampai wanita itu masuk ke dalam rumah, barulah setelah itu ia kembali memacu aston martinnya ke jalanan. Andai kau tahu Yoong, aku sangat ingin memelukmu disetiap saat kau di hadapanku.


I’m curious about your feelings or if I’m the only one who changed

Bukan sekali atau dua kali berkali-kali Siwon hampir mengutaraan perasaannya kepada Im Yoona. Dan ia selalu mundur di saat bibirnya hampir mengucap begitu melihat wajah Yoona, wajah penuh senyum dan binar bahagia itu membuatnya mundur. Karena ia takut akan menghilangkan senyum di wajah cantik itu. Benar, Choi Siwon takut wajah cantik itu bersedih begitu tahu teman baiknya ternyata menyimpan perasaan lebih kepadanya.

"Kenapa melamun ?" Tanya Yoona sat mereka tengah makan siang di cafetaria gedung tempat Yoona bekerja.

Siwon menngeleng dan tersenyum muram, "Tidak. Hanya masalah pekerjaan saja."

"Hmm, benar Oppa akhir tahun selalu menyebalkan ! Target kerja seperti hantu yang terus-terusan membauangi bahkan sampai ikut kedalam mimpi. Ck." Dumel Yoona dengan mengerucutkan bibirnya kesal. Akhir-akhir ini bahkan Siwon dan Yoona sudah semakin jarang bertemu karena disibukan dengan deadline akhir tahun yang mencekik.

"Untuk makan saja susah begini." Lanjut Yoona yang memang tak terlalu menyukai masakan di cafetaria gedungnya sejak pertama kali bekerja disini. Siwon terkekeh, "Sudah makan saja, Yoong. Ingat setengah jam lagijam istirahatmu selesai."

"Geure arraseo, pegawai dan manager sepertimu memang berbeda, Oppa. Arraseo arraseo.." Cibir Yoona. Siwon menggelengkan kepalanya dan engusap kepala Yoona.

"Bukan begitu  maksudku, Yoong."

"Geure, aku tahu. Jadi bagaimana Oppa dengan assistantmu ?" Siwon mnyeritkan dahinya entah kenapa sejak Siwon mempunyai assistant baru Yoona sangat rajin bertanya soal assistantnya itu.

"Ya seperti biasa, Yoong. Seperti apa lagi memangnya ?"

Yoona meletakan sumpitnya, "Maksudku perkembangan hubungan kalian ?" Yoona menenggu jus apelnya hingga habis, "Masa masih biasa saja ?"

"Kami hanya sepatas berhubungan profesional sebagai atasan dan bawahan, Yoong. Kalau itu yang kau maksud." Siwon menyuap makanan terakhirnya dan balas menatap Yoona.

"Bukahkan kau bilang dia cantik ?" Tanya Yoona. Siwon mengangguk, "Hm, memang cantik. Kau pun tak kalah cantik, Yoong. Begitupun wanita lain, bukahkan semua wanita itu cantik ?"

Yoona mendengkus mendengar jawaban Siwon, "Kenapa jadi membahas itu ?"

"Bukankah kau yang memulai ?" Tanya Siwon balik yang kembali membuat Yoona mendengkus sebal.

"Sudahlah sana pulang ke kantormu, Oppa ! Aku sibuk !" Usir Yoona sambil mendorong kursinya mundur dan meninggalkan Siwon yang masih duduk menatap punggung Yoona yang semakin jauh dari penglihatannya.

Siwon mendapat promosi kenaikan jabatan itulah hasil meeting pagi itu. Promosi jabatan untuk hotel cabang di Jepang. Bahagia sudah jelas, karena diusianya yang belum kepala 3 dia sudah bisa mencapai jabatan yang lumayan tinggi namun disatu sisi ia dilema karena harus pindah ke Jepang. Pindah yang berarti ia akan jauh Yoona, kekasih dalam hatinya itu.

Ia masih punya satu bulan sebelum ia pindah dan satu bulan di akhir tahun sama saja dengan neraka karena harus bertahan di kantor hingga dini hari menyapa. Pun begitu dengan Yoona. Hingga akhirnya tersisa seminggu dan Siwon masih belum menyampaikan berita kepindahannya kepada Yoona.

Siwon sudah duduk di kap moobilnya sejak setengah jam lalu dan kini sudah pukul 11 malam dan yang ia tunggu belum pulang juga. Siwon memutuskan akan memberitahu soal kepindahaannya dan juga perasaan terpendamnya pada Yoona malam ini. Salh Siwon sendiri memnag lupa mengisi daya ponselnya sehingga tak bisa menghubungi Yoona dan kini duduk di kap mobil yang terparkir di depan gerbang rumah Yoona..

Satu setengah jam kemudian suara deru mobil membuat Siwon memutar badannya dan benar saja Yoona yang keluar dari taksi. Siwon berjalan menghampiri Yoona yang tampak kaget melihat keberadaannya.

"Kenapa tak mengabariku kalau mau datang, Oppa ?" Siwon menggoyangkan ponselnya sebentar sebelum memasukannya ke saku celana. "Ponselku mati." Ucap Siwon.

Yoona lalu menggandeng tangan Siwon dan membawa teman dekatnya ini masuk ke dalam halaman rumah, Siwon yang menolak masuk karena takut mengganggu orang tua Yoona akhirnya memutuskan duduk di bangku teras.


"Kenapa pulang larut sekali, Yoong ?"

Yoona menghela napas kasar, "Ini bahkan lebih awal dari kemarin, Oppa. Kau tau kemarin jam 3 aku baru sampai rumah."

"Kenapa tidak resign saja ? Kasihan badanmu ini harus diforsir terus-terusan." Yoona mendelik mendengar usulan Siwon, "Resign ? Lalu siapa yang akan mentransfer uang setiap bulan ke rekeningku, Oppa?" Cibir Yoona.

"Aku." Kata Siwon sambil menatap Yoona dengan serius.

"Siwon oppa ? Jinjja ? Setiap bulan ? dengan nominal sama dengan gajiku ?" Tanya Yoona ikut menatap Siwon balik. Siwon mengangguk.

"Cih. Tidak lucu bercandamu !" Ucap Yoona sambil menyipitkan matanya pada Siwon yang masih menatap Yoona dengan serius.

"Sudahlah jangan bercanda, Oppa !" Kata Yoona begitu tak melihat adanya  perubahan raut di wajah Siwon.

"Jadilah istriku, Yoong." Ucap Siwon yang membuat Yoona seketika diam membeku di tempatnya. Dan semakin gugup saat Yoona mencari kebohongan di mata Siwon dan tak menemukannya.

"Jinjja ?" Tanya Yoona yang diangguki Siwon dengan tegas tanpa merubah raut seriusnya. "Tak ada jadilah kekasihku tapi jadilah istriku ?"

Siwon mengangguk lagi, "Hmm, jadilah kekasih sejatiku dan jadilah istriku, Yoong." Ucap Siwon lagi. Yoona diam ditempatnya mencerna ucapan Siwon yang begitu mendadak meskipun harus ia akui menghangatkan hatinya. Bagaimanapun Im Yoona juga sudah menyimpan perasaan cinta terhadap Siwon sejak ia masih belia dulu.

"Ya.." Bisik Yoona setelah bebrapa saat larut dalam pikirannya. Siwon yang tak menduga mendapat jawaban 'ya' langsung saja berdiri dari duduknya dan meraup bahu Yoona mencari keseriusan dari jawaban itu. "Benarkah ?" Yoona mengangguk pelan dan menunduk terlalu malu dengan posisi mereka yang begitu dekat.

"Gomawo, Yoong.." Bisik Siwon yang kini sudah memeluk Yoona dalam rengkuhan hangatnya. Yoona mengangguk.

"Saranghae, Im Yoona." Bisik Siwon sambil mengecup puncak kepala Yoona. "Hmm, Nado saranghae Choi Siwon Oppa." Balas Yoona dengan tak kalah pelan yang langsung membuat lelah Siwon meluruh begitu saja malam ini.

Saat dimana aku mencintaimu dalam diam membuatku bahagia dan saat ini saat kutahu kita saling mencintai satu sama lain membuatku sangat bahagia dan bersyukur bahwa Tuhan mempersatukan kita dengan cara-Nya yang indah.



Leave your coment, guys~





1 Comments:

At November 17, 2017 at 8:03 AM , Blogger Yoong said...

Ya ampunnn ini aku sukaaa kali. Aku suka cerita friendship hahaha. Dan ini wajib sequel kayaknya hahaha
Ditunggu ff lainnya fightinggg

 

Post a Comment

Leave your coment, guys :)

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home