Saturday, November 18, 2017

Hit Me Up [ONESHOOT]

Hit Me Up
By : @tifrahita21
*
*
Play : Hit Me Up -  Super Junior
Happy Reading ~



It’s like you drew a line with a stick, there’s no place for me to step
You’re put together like a cube, you won’t give me any chance
A plan with a perfect fit, it’s clearly cracking now
On this long night, trapped by you
Dum Dumdi Dumdi Down Down Way Down


Ulang tahun perusahaan Choi Company sudah berjalan 30 menit dan sang penerus tahta masih belum menampakan wajahnya di pesta ini. Sosok yang ditunggu-tunggu karena malam ini sekaligus pengumuman resmi Choi Siwon sebagai CEO baru kepada awak pers setelah kemarin ia dilantik di rapat umum pemegang saham.

"Paboya !! Kemana pria itu ?" Runtuk sekretaris Siwon, Im Yoona. Sejak sejam lalu semua orang sudah menanyakan atasannya itu terlebih 30 menit belakangan ini para awak kamera sangat setia mengikuti langkahnya karena ia sekarang adalah sekretaris CEO Choi Company.

"Anda ada dimana sajangnim ?" Tanya Yoona begitu Siwon mengangkat panggilan yang sejak tadi terus dialihkan oleh operator.

"Dibelakangmu, nona Im. Arah pukul 3." Yoona memutus panggilannya dan lantas berbalik badan dan berjalan menghampiri Choi Siwon yang kini sudah dikerumuni para wartawan dengan berbagai macam pertanyaan dan kilat blitz yang silih berganti.

"Ghamsahamida. Ghamsahamida untuk kehadiran kalian teman-teman pers." Ucap Siwon sambil membungkuk pada awak pers.

Yoona berdiri dua langkah dibelakang Siwon, menanti sang atasan yang sudah dilayaninya sejak 3 tahun lalu saat masih menjabat direktur keuangan menjawab pertanyaan pers sebelum menggeret pria itu ke hadapan komisaris Choi -Ayah Choi Siwon- yang sejak tadi sudah uring-uringan dengan kemunculan anaknya.

"Ghamsahamida.." Siwon membungkuk kembali mengakhiri sesi wawancara dan langsung Yoona pimpin jalan menuju komisaris Choi.

"Im Yoona-shi." Yoona memutar badannya menyamping menghadap sang atasan. "Ye, sajangnim."

"You look good tonight." Puji Siwon sambil menatap Yoona dari atas sampai ujung tumit stilleto yang Yoona kenakan.

"Hmm, hadiah ulang tahun dari anda sajangnim." Balas Yoona dan kembali melangkah namun tak lagi memimpin jalan karena kini Siwon dan Yoona berjalan bersebelahan. "Maksud saya gaun yang saya beli memakai kartu anda sajangnim." 3 tahun menjadi bawahan Siwon dan 3 kali pula Siwon menyuruhnya membeli barang yang diinginkan menggunakan kartu kreditnya.

"Belilah kadoku untukmu, nona Im." Ucap Siwon yang selalu sama setiap tahun.

"Really ? Jadi bisa kita berdansa dulu sebagai ucapan terima kasihmu ?" Siwon menguluran tangannya pada Yoona. Yoona menatap kesekeliling alua dimana banyak pasangan tengah berdansa. Hanya pasangan dan mereka -ia dan Siwon- bukanlah pasangan.

"Maaf sajangnim. Komisaris Choi sudah menunggu anda."  Yoona baru selakah dari posisinya dan Siwon langsung lengan Yoona hingga mau tak mau Yoona kembali menatap kearah Siwon.

"Oh C'mon nona Im. Komisaris tak akan marah jika berdansa untuk sesaat." Siwon lantas mengarahkan tangan Yoona mengalungi lehernya sebelum Siwon menempatkan tangannya di pinggang terbuka Yoona. "You look different tonight, Mrs. Im. And I like it." Bisik Siwon.

Mereka mulai berdansa pelan mengikuti irama dari pemain musik. 3 tahun bekerja dibawah Siwon langsung tak pernah ada satupun hal seintim malam ini sebelumnya, 3 tahun itu Siwon selalu profesional sebagai atasan dan tak pernah menggoda Yoona sedikit pun jadi wajah Yoona kini merasa risih dan juga berdebar.

Berdebar ?

Ya wanita mana yang tak berdebar berlebihan saat diposisi Yoona saat ini ? Pria tampan, mapan dan segela pesonanya tengah berdansa secara intim bersamanya dengan setiap mata yang kini sedang menatap mereka. Belum lagi dengan fakta bahwa Yoona juga sudah mengagumi atau bahkan mungkin menyempan perasaan lain pada atasannya itu dengan segala pesona rupanya dan kepintarannya dalam mencetuskan banyak inovasi bagi Choi Company.

Babe, you shake me up Our breaths collide and heartbeats get quicker
Eyes that stayed up all night pass each other and it burns up, Fire Fire

"Sajangnim.." Yoona sedikit mendorong badan Siwon sedikit menjauh darinya, "Semua orang menatap kita." Cicit Yoona sambil menunduk saat Siwon sudah berjarak dengannya.

Siwon lalu sedikit melirik sekitarnya dan benar saja mata semua orang sedang menatap kearah mereka berdua termasuk orang tuanya. Ta mau menimbulkan keributan lebih -meski Siwon tak rela melepas pelukannya pada Yoona-  Siwon melepaskan tangannya dari pinggang Yoona.

"Hm, baiklah." Siwon lalu melangkah menuju orang tuanya diikuti Yoona yang kini berjalan sambil menunduk dibelakang Siwon.

Im Yoona yang penuh percaya diri dan selalu mengangkat dagunya kini menunduk malu karena kedekatan yang baru ia lakukan bersama atasannya itu.


"Sudah berani, eh ?" Tanya Tuan Choi -Ayah Siwon- melirik kebelakang Siwon begitu sang anak berdiri dihadapannya setelah memeluknya dan istrinya. Siwon menggaruk leher belakangnya yang tak gatal dan tersenyum kikuh ke arah orang tuanya.

"Ah, Yoona-ya kemarilah sayang." Nyonya Choi menyuruh Yoona mendekat dengan isyarat tangannya. Yoona yang masih merasakan malu dan panas menyelimuti pipinya lalu melangkah hingga ia bersebelahan dengan Siwon.

"Ye Nyonya ?"

"Gwancaha, Yoona-ya."Balas Nyonya Choi. Keluarga Choi itu lantas berbicara mengenai banyak hal seputar nilai saham yang terus naik sejak pengangkatan Siwon sebagai CEO kemarin.

"Hmm, jangan mundur lagi lihatnya berapa banyak mata yang terus menatap wanitamu ingat malam ini, Siwon-ah." Tuan Choi lantas pamit dari depan Siwon dan Yoona sambil merangkul mesra Nyonya Choi kearah para kolega yang tengah berkumpul di ujung aula.


Oh don’t run away, you can keep playing this game of hide and seek
My dazzling beauty, the way you move
Trying to pounce on you like a waterfall in the breathtaking prelude
The night ties around a melody

"Berdansa lagi ?" Siwon mengulurkan tangannya pada Yoona. Yoona yang tak tahu harus bagaimana karena sikap Siwon malam ini hanya diam hingga Siwon dengan mengambil tangan Yoona yang tadi bertautan sama lain.

Siwon menggandeng Yoona kekerumunan orang yang tengah berdansa lagi, namun kini lampu sudah diredupkan hingga Yoona merasa lebih tenang karena tak ada mata-mata yang akan mengawasi mereka dan juga rona wajahnya yang tak bisa Siwon lihat membuatnya tenang dan mengikuti gerakan halus Siwon melangkah sesuai alunan musik.

Tangan Siwon kembali mendekap pinggang Yoona dan Yoona juga kembali mengalungkan tangannya di leher Siwon. "Harum." Bisik Siwon ditelinganYoona sambil mengendus rambut Yoona yang beraroma bunga yang lembut namun menyegarkan.

Yoona kembali menahan napasnya mendengar bisikan Siwon. "Ter.. Terima kasih, sajangnim." Gagap Yoona disela endusan Siwon dirambutnya.

"Boleh aku menciummu ?" Bisik Siwon lagi dengan suara lebih pelan, ragu dengan pertanyaannya sendiri karena sejujurnya Siwon tak tahu bagaimana perasaan Yoona padanya.

Siwon sejak hari pertama melihat Yoona yang masuk ke kantor ini dna menjadi sekretarisnya memang sudah jatuh hati. Jatuh hati hingga membuatnya dengan berani -atau bisa disebut tak tahu diri- mendatangi ayah Yoona dan menyampaikan perasaannya kepada ayah sang pujaan hati. Terlalu ekstrim memang tapi memang itu yang terjadi setengah tahun setelah Yoona menjadi sekretarisnya.

Si cantik bermata bulat itu selalu membuatnya merasa semangat meskipun harus berkutat seharian dengan tumpukan file angka. Selalu membuatnya cemburu saat pegawai pria atau klien melihat Yoona dengan pandangan menggoda dan selalu cemburu saat Yoona tertawa dengan pegawai pria selain dirinya. Namun sekali lagi, Siwon terlalu pengecut untuk menunjukannya secara langsung. Dan malam ini saat melihat Yoona yang tampil sangat berbeda dengan sehari-hari -blazer rok selutut dan kacamata- Siwon langsung memberanikan dirinya menunjukan perasaannya. Semua itu juga karena Siwon benci tatapan lapar para pria yang dilihatnya tadi saat Yoona tengah berdiri dan sibuk dengan ponselnya sebelum ia mengangkat telepon dari Yoona.

Siwon benci orang lain menatap Yoona dengan tatapan memuja itu. Dan Siwon tak akan membiarkannya lagi mulai malam ini. Karena Yoona adalah miliknya, belum memang tapi agar segera berganti menjadi miliknya dalam artian sesungguhnya.

"I want to kiss you, Yoona-ya.." Bisik Siwon yang kini sudah menjauhkan wajahnya dari rambut Yoona dan menatap bola mata bulat itu yang kini terbelak kaget. Tak mau meniakan kesempatan -meski ada kemungkinan mendapat tamparan- Siwon memajukan badannya mengecup bibir Yoona singkat.

"I want kiss you." Bisik Siwon lagi sebelum melumat bibir Yoona dengan lembut. Siwon berhenti melumat Yoona dan hanya menempelkan bibirnya pada Yoona membiarkan wanita itu  menentukan pilihannya -mendorongnya atau memba- dan Yoona membalasnya.

Yoona mencium Siwon dan melumat bibir bawah Siwon yang langsung Siwon sambut dengan penuh suka cita. Bibir yang selama ini hanay dibayankannya kini ia akhirnya ia rasakan dengan bibirnya.

"Sajangnim.." Yoona mendorong dada Siwon menjauh saat ia merasakan napasnya habis karena panjangnya durasi ciuman mereka. Siwon menurut dan menjauhkan wajahnya meski ia tak melepas pelukannya dari Yoona.

"Menikahlah denganku, Yoona-ya." Bisik Siwon yang langsung membuat Yoona membeku ditempatnya dan menatap Siwon dengan pandangan tak percaya.

"Ye ?" Tanya Yoona memastikan pendengarannya tak salah.

"Menikahlah dengaku, Im Yoona." Ucap Siwon lagi dengan lebih keras.

"Tapi sajangnim kita.."

"Tidak langsung menikah, Yoona-ya. Kita bisa saling mengenal satu sama lain dulu." Potong Siwon dengan serius.

Yoona masih diam ditempatnya tak tahu harus menjawab apa pernyataan sang atasan meski ia tahu mata Siwon memancarkan kejujuran yang penuh tulus dan binar cinta.

Binar cinta ?

Yoona sendiri tak yakin dengan binar itu hingga ia menyuarakn isi hatinya tanpa sadar, " sajangnim menyukaiku ?" tanya Yoona.

Siwon tersenyum dan mengangguk, "Saranghae, Im Yoona.." Ucap Siwon lagi yang kembali membuat Yoona merasa tercekat karena pertanyaannya dan jawaban yang keluar dari Siwon.

Siwon mengecup bibir Yoona sekilas hingga mengembalikan kesadaran wanita itu. "Jadi menikah denganku ?" Tanya Siwon sekali lagi.

Yoona mengangguk namun bibirnya berbicara lain, "Tidak mau !" Sehingga Siwon yang sudah maju hendak mencium Yoona mundurkan kembali kepalanya.

"Wae ?" Erang Siwon sebal karena jelas ia melihat Yoona tadi mengangguk, "Kau tadi sudah menganguk, Yoona-ya. And that's mean yes." Ucap Siwon tak terima dengan  ucapan Yoona.

Yoona mendelikan wajahnya, "Benarkah aku mengangguk ? Omo aku tidak tahu." Ucap Yoona pada dirinya sendiri. "Ah, sudahlah !" Yoona memukul kepalnya berkali-kali sebelum Siwon menghentikan tangan Yoona dan kembali mengecup singkat bibir manis wannitanya.

"So this is yes ?" Tanya Siwon melepaskan kecupan singkatnya. Yoona menunduk lalu mengangguk yang membuat Siwon langsung merengkuh Yoona dalam pelukan eratnya sambil membisikan betapa bahagianya dirinya saat ini dan betapa ia berterima kasih atas jawaban Yoona.

Leave your coment, guys~

2 Comments:

At November 19, 2017 at 12:56 AM , Blogger Unknown said...

Sukaaa bgt sama ff yoonwon. Semangat eon buat bikin yg lain

 
At September 1, 2020 at 7:44 AM , Anonymous Anonymous said...

Waah baru tau ada lapak yw bikin cerita melting kek gini ����adakah wattpadnya?

 

Post a Comment

Leave your coment, guys :)

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home