Saturday, December 30, 2017

Sweetest Night [ONESHOOT]

Sweetest Night
by : @tifrahita21


Siwon baru saja sampai di bandara Incheon dua jam sebelum pergantian tahun menuju 2018. Ia baru menyelesaikan jadwalnya di Hongkong untuk syuting film internasional terbarunya yang akan rilis musim gugur tahun depan.

"Langsung ke tempat Yoona?" tanya sang manager pada Siwon setelah ia antri bagasi.

"Iya, dia sudah selesai sejam lalu Hyung." Siwon lalu menempelkan iphone miliknya untuk menghubungi Yoona.

Sampai dering ketiga belum juga suara operator berubah menjadi suara gadisnya.

"Kemana kau, Yoong?" Guman Siwon pelan yang masih bisa didengar managernya

"Mungkin sedang ke toilet, Won-ah."
Siwon mengirimkan iMessage pada Yoona, mengabarkan bahwa ia akan menjemputnya dan menunggunya 30 menit lagi di basement.

"Aku duluan, Hyung." Pamit Siwon saat mobil yang diantar supir pribadinya tiba.

Malam ini Yoona mengisi acara akhir tahun, dan karena audah seminggu tak bertemu dan komunikasi yang terbatas membuat keduanya sepakat menghabiskan malam tahun baru bersama.

Siwon sudah menunggu 5 saat akhirnya siluet Yoona yang berjalan bersisian dengan stylists-nya terlihat. Siwon memyalakan lampu mobilnya agar memudahkan Yoona menemukannya. Dan benar saja, Begitu Yoona menatap kearah mobilnya Siwon langsung menyalakan mesin mobilnya.

"Oppa, maaf lama." Ucap Yoona begitu masuk dan masang sabuk pengaman.

"Tak masalah. Stylists mu pulang sendiri Yoong?" tanya Siwon. Ini sudah pukul 11 malam kurang sedikit dan pulang malam dengan kendaraan umum tentu saja kurang aman bagi seorang wanita.

Yoona menggeleng, "tidak. Nanti diantar manager oppa." jawab Yoona.

Siwon mengangguk paham.

"Sudah makan malam?" Tanya Siwon saat mobil mereka membaur dengan kendaraan lain dijalanan yang masih ramai ini. Mungkin efek tahun baru.

"Oppa belum makan malam?" tanya Yoona dengan penuh selidik. Matanya menyipit, hidungnya mengempis dan bibirnya mengerucut.
Siwon menggeleng pelan, "temani makan dulu ya."

Yoona mau tidak mau mengiyakan ajakan kekasihnya. Bukannya ia keberatan untuk makan di jam malam seperti ini, hanya saja ia sudah terlalu lelah untuk menasehati Siwon soal betapa pentingnya menjaga pola makan.

Siwon tipe yang akan lupa lapar jika sudah bekerja. Jika tak diingatkan oleh siapapun ia pasti akan tahan tak makan seharian. Dan itu yang selalu membuat Yoona cerewet kepada Siwon. Makan adalah salah satu hal pokok manusia dan Choi Siwon selalu mengabaikannya. Padahal menunda pekerjaan sebentar untuk makan 10-15 menit bukanlah hal besar.

"Disini?" tanya Yoona saat mereka sudah turun dari mobil. Mereka berjalan bersisihan menuju lift di gedung yang sudah lumayan sepi ini.

"Iya, aku sudah booking tempat di restoran atas." jawab Siwon sambil memencet angka 18 pada lift.

Restoran lantai 18 di gedung ini memang menjadi satu dari beberapa tempat yang banyak dikunjungi kalangan atas yang menginginkan suasana private sambil menikmati makanan dan pemandangan sungai Han juga Namsan Tower.

Siwon dan Yoona pun sudah beberapa kali datang ke restoran yang punya dua pilihan outdoor atau indoor ini.

"Reservasi meja atau booking satu restoran?" tanya Yoona menyelidik saat mereka sudah duduk di meja outdoor.

Siwon menggaruk tengkuknya yang mendadak gatal dan tersenyum kikuk, "booking tempat Yoong." Jawaban Siwon membuat Yoona  memutar matanya tak percaya.

Selain tempatnya yang tentu mahal, bagi Yoona membooking seluruh resto meski hanya dua jam seperti kata Siwon itu terlalu berlebihan.

"Berhenti bersikap berlebihan," tegur Yoona.

"Tapi aku hanya ingin memberimu kejutan!" Jawab Siwon tak mau kalah.

"Kejutan eh?" tanya Yoona yang lantas membuat Siwon memaki mulutnya yang kelepasan bicara.

"Ah aniya, Yoong. Bukan kejutan." Jawab Siwon tergagap lalu memanggil pramusaji untuk menutupi kegugupannya.

Yoona memyeritkan keningnya melihat red velvet cake berdiameter 30x30 diantarkan pelayan bersama sebotol wine dari tahun 1950 dan dua gelas berganggang.

"Semalam ini dan red velvet?" tanya Yoona menatap red velvet berukuran besar dihadapannya.

"Hmm, cobalah Yoong. Bukankah kau paling suka red velvet disini?"
Siwon membuka tutup wine dan menuangkannya pada gelas Yoona dan gelasnya.

"Oppa chakaman!' Yoona menatap Siwon dengan tatapan penuh selidiknya. " Red velvet ditengah mal, booking restoran mahal dan wine. Apa kau menyimpan cincin di dalam red velvet ini?"

Tebakan Yoona langsung membuat Siwon melotot tak percaya, "bagaimana kau tahu?"

Yoona langsung tertawa kencang mendengar nada tak percaya Siwon. Oh ayolah, c'mon bukankah itu terlalu mainstream?

"Wow aku terkejut!" Nada pura-pura terkejut Yoona keluarkan saat ia menotong red velvet menjadi beberapa bagian sebelum akhirnya menemukan satu cincin bermata cantik didalamnya.

"Benar-benar tidak terkejut?" tamya Siwon memastikan yang justru membuat Yoona semakin larut dalam derai tawa.

"Ckk, Lee Hyuk Jae tak bisa dipercaya!" gerutu Siwon kesal. Pasalnya ide kejutan yang digadang-gadang oleh asian anchovy sebagai kejutan teromantis justru berakhir mengenaskan dengan tebakan tepat sasaran dari Yoona.

Siwon mengambil sepotong red velvet yang sudah dipotong Yoona tadi, memindahkannya ke piringnya dan memakannya dalam diam. Sementara Yoona yang melihat raut murung Siwon mulai berusaha mengontrol tawanya sebelum akhirnya mengusap lengan liat kekasihnya.

"Aku suka cincinnya," kata Yoona sambil menunjukan jari manis di tangan kirinya yang kini berhias cincin tadi.

"Benarkah?" tanya Siwon dengan nada antusias yang diangguki Yoona penuh antusias juga.

"Tiffany's huh?" tanya Yoona menanyakan asal cincin yang kini ia kenakan.

Siwon mengangguk lagi, "Jiwon membantuku mencarinya."

Yoona mengangguk dan tersenyun hangat, "terima kasih."

Siwon mengangguk lagi dengan penuh semangat.

"Jadi boleh aku memelukku, Oppa? Aku merindukanmu." Kata Yoona sebelum bangkit dari duduknya dan memeluk leher Siwon dengan erat sambil mengucapkan terima kasih sekali lagi.

"Hmm, sama-sama. Aku senang kau suka Yoong." balas Siwon sambil tersenyum bahagia.

Tak masalah kejutannya gagal setidaknya Yoona menyukai cincin yang ia berikan ini.

Keduanya masih dalam posisi berpelukan, Siwon duduk memeluk Yoona dalam pelukan dan Yoona menunduk memeluk balas tak kalah erat saat letupan kembang api tanda pergantian tahun terdengar.

"Happy a New Years," bisik Siwon melihat kembang api yang masuk dalam rencana kejutan ala Asian Anchovy.

"Hmm, happy a New Year oppa." Balas Yoona dengan senyuman lebarnya sambil menikmati pemandangan langit yang kini berhias warna-warni dari letupan kembang api.

Bahagia itu sederhana. Bukan tempat mahal, hadiah mahal ataupun sesuatu hal lainnya karena cukup dengan kebersamaan bersama orang yang kita sayangi sudah lebih dari cukup untuk menggambarkan perasaaan bahagia.



END

0 Comments:

Post a Comment

Leave your coment, guys :)

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home