Thursday, November 23, 2017

Saipan In Love (Twoshoot)


Saipan In Love (Twoshoot)
by : @tifrahita21
*
*
Happy Reading~
(1/2)


Siwon dan Yoona kini tengah menikmati burger di Burger King yang berada di Seoul Incheon International. Jam masih menunjuk pukul 2 malam dan mereka berdua menjadi salah satu penghuni bandara yang tengah melakukan pelebaran dengan membuka satu terminal lagi, yaitu terminal 2 yang akan beroperasi mulai Januari 2018.

"Mau pesan kopi lagi ?" Tawar Siwon begitu melihat mata mengantuk Yoona yang sesekalu terpejam disela kunyahan burger ukuran jumbonya.

Yoona menggeleng, "Aniya Oppa. Ini juga masih." Yoona melirik cup kopi yanh mereka beli tadi sebelum masuk ke Burger King. Siwon mengangguk dan meneruskan suapannya.

Mereka berdua tengah menunggu pesawat pertama menuju  Saipan Francisco C. International yang akan berangkat pukul 5 nanti. Yoona akan menghadiri Marianas International Film Festival award ceremony tanggal 8 December nanti di Saipan, Marianas Islands tepatnya di Imperial Pacific Resort Hotel. Dan mereka memutuskan untuk berangkat 3 hari lebih awal dari jadwal Yoona tersebut untuk liburan singkat mereka.

Memang bukan kali pertama untuk mereka datang ke pulau tropis seluas 122 km yang berada di Kepulauan Mariana Utara ini. Karena bertahun-tahun dulu mereka juga sudah pernah singgah ke pulau yang masuk negara Amerika Serikat itu tetapnya 2009 silam. Sudah lama sekali bahkan saat itu status mereka belumlah seperti saat ini, dulu mereka hanya dua orang yang saling menyimpang rasa tanpa berani mengungkan. Namun itu semua berubah menjadi sepasang kekasih yang saling mencintai dan mencurahkan perhatian juga dukungan setahun kemudian dan naik tingkat menjadi tunangan setahun setelahnya.

Check in untuk penerbangan internasional memang lebih awal daripada penerbangan domestik  sehingga kini Siwon dan Yoona sudah selesai check in satu setengah jam sebelum take off. Meski baru pukul 3.30 KST nyatanya bandara Incheon ini tetap ramai dengan hilir mudik penumpang maupun petugas bandara yang membuat Yoona dan Siwon sedikit menyamarkan wajah mereka dengan topi dan masker yang mereka kenakan.

Pasalnya berita Yoona yang akan pergi ke Saipan sudah berhembus sejak sebulan sebelumnya meski belum ada tanggal konfirmasi penerbangan namun tetap saja Yoona sedikit was-was bila ada yang mengenalinya apalagi dengan kondisi ia yang sedang bersama Siwon yang notabennya tunangannya ini.

Penerbangan dari kota Seoul ke kota Saipan yang memakan waktu 4jam 30 menit digunakan Siwon dan Yoona untuk tidur sepanjang penerbangan. Mengingat singkatnya waktu liburan mereka dan juga fisik mereka yang dituntut tetap fit disela jadwal yang menumpuk.

"Yoong..." Siwon memambangunkan Yoona dengan mengusap pipi gadis itu saat mereka sudah landing di  Saipan Francisco C. Internation.

"Eumm.." leguhan Yoona terdengar sebelum gadis itu meregangkan otot tubuhnya yang terasa pegal.

"Sudah sampai, ayo turun." ujar Siwon menuntun Yoona yang nyawanya masih belum terkumpul seratus persen turun dari pesawat. Sepanjang jalan sampai menunggu bagasi dan taxi di depan bandara Yoona setia menempel dilengan Siwon menyandarkan kepalanya di lengan keras Siwon sambil salah satu tangannya memggeret koper ukuran 24 inch miliknya.

Mereka akan menginap di Hyatt Regency Saipan untuk menghindari sorotan yang mungkin tengah ramai di Imperial Pacific Resort Hotel yang menjadi tempat acara tanggal 8 besok. Yoona memang sudah mendapat jatah satu kamar untuk semalam di hotel tersebut tepat di tanggal 8 itu. Lagipula jaraknya juga tidak terlalu jauh.

"Huhh !!! Lelahnya !!" Yoona langsung melemparkan badannya ke ranjang king size tepat begitu mereka masuk ke dalam kamar yang mereka pesan. Siwon yang melihat kelakuan Yoona hanya bisa menggeleng sebelum membongkar kopernya.  Menata seluruh pakaian dan peralatan yang ia bawa sesuai tempatnya.

Penerbangan 4 jam 30 menit ditambah menunggu bagasi yang hampir sejam membuat perut Siwon menjerit kelaparan. Setelah membersihkan badannya Siwon lantas menelpon layanan hotel dan memesan baked cannolleni, sesame chicken salad dan beef and foes grass carpacio untuk dirinya dan juga Yoona yang masih tertidur kekelahan.

Siwon mendekati ranjang dan mengelus kepala Yoona pelan, mengamati wajah lelah sang pujaan hati yang kini sedang tidur. Jadwal Yoona memang sangat padat bulan-bulan terakhir ini hingga membuat gadisnya tak bisa beristirahat dengan maksimal. Dan tentu jeda libur tiga hari ini benar-benar harus Yoona gunakan untuk beristirahat, Siwon tak perduli lagi dengan susunan tempat wisata yang Yoona tunjukan sebelum tertidur di pesawat tadi karena bagi Siwon waktu istirahat bagi Yoona lebih penting dari segalanya.

Bunyi bel dan ketukan di pintu kamar lantas membuat Siwon bangkit dan menyambar kaos oblong yang tadi belum sempat ia pakai sebelum membukakan pintu yang ia yakini pelayan hotel yang membawa makanan pesanan. Benar saja, begitu Siwon membuka pintu aroma masakan langsung menusuk hidungnya hingga membuat penghuni dalam perutnya ikut berteriak kelaparan.

"Thank you." ucap Siwon kepada pelayan setelah menata semua  pesanan  Siwon ke atas meja.

Meski Siwon sudah kelapan nyatanya ia masih ingat dengan Yoona yang perutnya kosong tak jauh beda dengannya, apalagi Yoona juga punya maag hingga tak boleh terlambat makan. Siwon menepuk pelan pipi Yoona membangunkan gadis itu.

"Sayang, bangun dulu. Kau belum makan, Yoong." Bisik Siwon saat Yoona mulai menyeritkan kening juga hidungnya karena acara tidurnya yang terganggu.

Yoona merubah posisinya, hingga tengkurap, "Ngangtuk." ucap Yoona dengan malas. Siwon menghela napasnya sebelum membujuk gadisnya lagi, "Makan dulu, sayang. Nanti kau lanjutkan tidur lagi. Ingat maagmu, Yoong."

Mendengar kata maag disebut akhirnya dengan malas-malasan Yoona membalikan badannya lagi menjadi terlentang, Yoona menghentakan kedua tangnnya ke udara untuk menghilangkan pegal sebelum ia bangkit dan mencuri satu ciuman di pipi kanan Siwon sebelum berlari menuju kamar mandi.

Siwon yang kaget dengan tingkah spontan Yoona masih diam di tenpatnya dengan wajah, telinga hingga leher yang memerah. Tentu ciuman di pipi adalah hal lumrah bagi pasangan lain tapi tidak bagi Siwon dan Yoona, meski mereka sudah beberapa kali berciuman namun tetap saja moment seperti ini selalu membuat keduanya masih bersemu dan berdebar tak karuan.

Sementara Siwon terpaku di tempatnya dengan wajah merah lain dengan Yoona yang kini berdiri dibelakang pintu kamar mandi sambil memegangi dadanya yang seperti mau lepas karena kerasnya detakan jantungnya. Semu di pipi Yoona pun tak bisa disembunyikan dari raut cantik itu.
Beberapa menit kemudian Yoona keluar kamar mandi setelah mencuci wajahnya dan lantas duduk di kursi depan Siwon.  View balkon dari kamar sewa mereka menampilkan kolam hotel dan juga pesisir private beach hotel yang lumayan sepi. Mungkin karena belum masuk musim liburan.
Siwon dan Yoona masih canggung sepanjang mereka menyantap makanan masing-masing meski sesekali mata mereka bertemu saat sedang melirik satu sama lain ataupun berdehem bersamaan untuk mencairkan suasana.

"Ekhmm.."

"Ekhmm.." Kembali deheman berbarengan keduanya terdengar setelah selesai santap siang mereka.

"Yoongi-ya.."

"Oppa-ya.." Kembali mereka memanggil satu sama lain berbarengan sebelum akhirnya Yoona berdehem dan membuka pertanyaan, "Mau kemana setelah ini ?" Yoona menundukan kepalanya lagi setelah memgajukan pertanyaan pada Siwon.
Siwon yang merasa canggung mengusap tengkuknya pelan sebelum menjawab, "Di hotel saka, Yoong. Kita istirahat dulu."

Yoona langsung melipat kedua tangnnya didepan dada, "Shireo !!" Tolaknya tegas melupakan suasana canggung tadi. "kita sudah jauh-jauh kemari Oppa. Masa kita hanya tidur ? Shireo !!" Dengus Yoona lagi.

Pagi ini Yoona sudah bangun cepat dan menyuruh Siwon mandi dengan cepat sebelum menyeret tunangannya turun ke restoran hotel untuk sarapan sebelum mereka pergi ke The Grotto yaitu gua bawah tanah yang berada tak jauh hotel. Ya memang karena luas pulau yang hanya 122 km ini jadi memang objek wisata yang ditawarkan memiliki jarak yang berdekatan.
"Wuahhh, jadi gua bawah tanah itu seperti ini." Ucap Yoona takjup dengan isi gua. Ini memang kali pertamanya Yoona mengunjungi gua alami, berbalik dengan Siwon yang hanya memasang wajah biasa saja karena menurutnya wisata pantai lebih baik dari pada sekedar melihat isi gua. Tapi sekali lagi demi Yoona, Siwon rela jika harus menghabiskan sisa waktunya di  Saipan ini untuk menemani Yoona menjelajah The Grotto ini.
Dua jam menyusuri gua dengan memgambil banyak foto berbagai gaya akhirnya Yoona menyerah dan mengajak Siwon pulang.

"Mau makam di hotel ?" Tanya Siwon saat mereka sudah di mobil carteran yang mereka sewa tadi.

Yoona menggeleng, "Cari yang dekat pantai saja, Oppa. Kau ingin ke pantai bukan ?" Yoona melirik Siwon yang tengah menyembunyikan senyum lebarnya.

Siwon dan pantai memang menjadi satu nama yang selalu berkaitan, kemana pun tujuan liburannya Siwon memang selalu menyempatkan mendatangi pantainya. Apalagi Saipan Island yang notabane nya menjadi salah satu gugusan pulau di Pasifik Utara tentu saja pantai menjadi pertimbangan dalam rencana liburan Siwon meskipun pria itu tak menyuarakannya.

"Happy, uh ?" Siwon mengangguk tanpa ragu.

"Hmmm, palli palli Oppa. Aku sudah sangat lapar." Yoona menepuk perutnya yang berbunyi kencang sambil meringis malu ke arah Siwon. Siwon yang mendengar bunyi perut Yoona hanya terkekeh dan mengusap kepala Yoona dengan salah satu tangannya.

"Kajja !! Palli palli !!" Teriak Siwon mempercepat laju mobil yang justru membuat Yoona semakin menunduk malu.

"Oppa hentikan !!" Yoona memukul lengan Siwon yang sudah kembali ke roda kemudi.

Mereka akhirnya sampai di salah satu restoran yang menyediakan menu makanan laut dengan view pantai. Mengisi perut dengan berbagai hidangan laut disambi membicarakan kesibukan seminggu kemarin, seminggu kemarin mereka memang tak sempat bertemu dan hanya sempat memberi kabar lewat sambungan telepon karena kesibukan masing-masing.

"Jadi bagaimana acara besok, Yoongie-ya ?" Tanya Siwon disela suapannya.

Yoona meminum lemon squeeze sebelum menjawab Siwon, "Hmm, manager Oppa dan tim stylist sudah menyiapkan semuanya oppa. Mereka datang Jumat malam dari Korea." Jelas Yoona. Siwon memgangguk-angguk dan menikmati makanannya lagi.

"Ah ya ! Mana gaunnya, Yoong ? Oppa ingin melihatnya." Yoona mendelikan matanya, menelisik raut wajah Siwon untuk mencari alasan pria itu. Sebelum-sebelumnya Siwon tak pernah penasaran atau sekedar pertanya soal gaun ataupun apa yang akan Yoona pakai bahkan disaat mereka harus fiting baju untuk acara yang mereka hadiri bersama. Jadi wajar saja Yoona kaget.
"Untuk apa ?" Tanya Yoona setelah tak menemukan raut anwh diwajah sang tunangan yang sibuk dengan memisahkan daging pada lobster.

"Hanya ingin melihat saja." Jawab Siwon tanpa menatap Yoona. Yoona akhirnya mengambil ponselnya dan memcari foto yang sempat ia ambil saat fitting baju sehari  sebelum take off.
"Ini." Yoona menunjukan foto yang diambil manangernya kemarin.

"No !! Jangan pakai ini, Yoong !!" Siwon langsung mendengkus kasar dan menatap Yoona dengan kesal.

Yoona yang bingung hanya mengangkat sebelah alisnya, "Waeyo Oppa ? Ini bagus." Jawan Yoona. "Lagipula aku sudah fitting dari jauh hari." Lanjut Yoona.

Siwin masih menatap Yoona dengan sebal, "Andwe !! Big no !! Ganti Yoong !!" Ujar Siwon kekeuh.

"Kenapa ? Beri aku alasan dan aku akan mempertimbangkannya." Ucap Yoona berusaha bernegosiasi dengan Choi Siwon yang sedang ulah layaknya anak TK ini.

"Itu terlalu seksi." Cicit Siwon yang Yoona dengan meski sangat pelan itu.

"Waeyo ?" Tanya Yoona lagi memastikan pendengarannya tak salah.

"Terlalu seksi, Im Yoona." Sontak saja Yoona langsung tertawa keras mendengar ucapan Siwon yang kini lebih keras dari sebelumnya. Siwon semakin memberengut mendengar gelak tawa Yoona.

Ia sedang marah kenapa tunangan justru tertawa keras bukankah wajar ia melarang Yoona memakai pakaian yang terlalu mini dan seksi ?


TBC

Note : Referensi wisata di Saipan bener2 susah bgt dicari jadi ya seadanya gitu lah ya, hehe 😂😂  koreksi typo please, baru bikin langsung upload 😄

Leave your coment, guys~


Diary Fanny - Pengalaman Dating Online

Diary Fanny - Pengalaman Dating Online



Judulnya norak !!

Iya gue tahu, ini cuma sharing gue soal temen gue yang doyan ikut aplikasi dating online.  Apa sih ya nama kerennya ?

Hmmm, aplikasi pertemanan online yang matching-matchingan.

Ya gitu-gitulah kira-kira.

Bingung juga gue nyebutnya, intinya kalo klop sama klop bisa saling chat, gitu deh pokoknya.

Temen gue bukan nggak kece apalagi kurang dalam penampilan dan bukan juga karena dia nggak laku. Dia cuma penasaran aja dan pengin punya temen dari segala kalangan. Maksud gue, dia pengin kenal dengan banyak profesi, banyak suku ya gitu-gitulah. #katadia


Tapi tentu nggak semua orang di aplikasi itu juga sepemikiran sama dia kan ya ? Banyak dari mereka yang justru punya motif tersendiri dengan akun aplikasi mereka itu.

Salah satunya penipuan.

Bener penipuan online sekarang bener-bener nggak main-main semakin canggih teknologi semakin banyak juga model-model penipuan online.

Jadi ceritanya itu mereka kenalan disitu dan mulailah mereka saling chat bahkan beberapa kali juga pernah video call. Intinya mereka mulai akrab meski hanya ketemu lewat aplikasi. Nah mulai tuh, temen gue ditawarin IPhone dengan harga murah, maklum kenalannya itu ngaku sebagai orang bea cukai.

Temen gue juga curhat langsung soal ini sama gue. Temen gue juga udah mulai risih dan nggak nyaman kalau bahas pekerjaannya si doi tapi namanya juga sudah akrab mereka tetep rutin chat dan video call-an sampai nggak tau dengan alasan apa temen gue percaya dan transfer 1 jt ke si doi.

Namanya apes kali ya, temen gue ternyata ditipu guys. Duitnya melayang, IPhone nggak di tangan. Si doi di cariin nggak bisa. Akun doi pun ditutup semua dan nggak ada aktif.

Emang disini gue juga bego-begoin temen gue karena nggak habis pikir aja temen gue bisa-bisanya percaya gitu aja sama orang yang hanya dikenal lewat aplikasi. Dan dia juga ngerasa menyesal dan juga ngaku salah.

Si doi penipu ini selain ngaku sebagai petugas bea cukai juga ternyata sudah kirim foto KTP sebelum temen gue setuju transfer nah itu juga yang bikin temen gue yakin langsung transfer gitu aja.

Tapi mau gimana lagi ? Mau laporin polisi temen gue nggak mau selain dia malu juga menurut dia kasusnya terlalu remah karena sedikit bukti.

Yang bisa dilakuin temen gue cuma ikhlas dan menyesal. Betul menyesal perlu karena  dengan rasa penyesalan orang cenderung akan belajar dari pengalaman dan menjadi lebih berhati-hati saat berkenalan dengan orang lain.

Tapi selain apesnya nyatanya banyak juga enaknya. Karena beberapa kenalan yang ditemui dia secara langsung nyatanya orang yang baik dalam artinya nggak neko-neko. Gue juga pernah ketemu salah satu kenalan temen gue itu dan menurut gue juga lumayan.

Lumayan kece iya, lumayan sharing pengalaman juga iya. Dan yang jelas nambah teman.

So, buat kalian yang mau ikut-ikut aplikasi dating online gitu saran gue yaitu hati-hati guys..

Inget zaman sekarang yang keliatannya baik belum tentu baik begitupun sebaliknya.

Ada baiknya kalian mengajak orang lain saat bertemu si doi, karena seakrab apapun kalian di chat kalian masihlah orang asing yang belum saling mengenal dengan baik.

Gue share soal pengalaman temen gue bukan buat nakut-nakutin apalagi buka aib hanya untuk share agar kalian nggak sampai jatuh di lubang yang sama kayak temen gue ini.

And for your information, temen gue itu sekarang juga lagi in relationship sama orang yang dia kenal lewat aplikasi itu juga dan udah lumayan serius dua bulan ini. Doa'in juga ya semoga mereka langgeng dan lanjut ke jenjang yang lebih tinggi, hehe..

Wednesday, November 22, 2017

Diary Fanny - Tentang YoonWon

Diary Fanny - Tentang YoonWon



Hmmn, Roleplayer Yoonwon...

Jadi gini pas awal kenal K-pop itu kan hampir ada tiap ada waktu senggang gue browsing soal Super Junior nah dari situlah gue tahu soal Fanfiction.

Nah, mulai deh itu baca-baca awalnya sih random yang gue baca tapi lama kelamaan gue cuma klik sama cerita dengan cast Choi Siwon dan Im Yoona. Nggak tau kenapa ya, klik aja gitu menurut gue cerita dengan cast itu. Ya dapet lah intinya chemistry nya.
Mulai deh itu tiap hari cari FF dengan cast itu dan jujur aja menurut gue nggak terlalu banyak author yang bikin cerita dengan cast itu kalau dibanding cast lain. Nah dari itu, gue sampai nyasar baca cerita Yoonwon di Asian Fan Fiction nah disitu kan pakai bahasa inggris ya..

Sumpah deh, gue SMP itu yang namanya bahasa inggris itu kacak kadut (sekarang juga masih) nah jadilah gue baca sambil ditemenin kamus. Bah,, bener deh dapet nggak dapet feelnya tetep aja gue baca tuh kalau castnya YoonWon. Hahaha !!

Nah mulai dari situ tahun 2012an akhir kalau nggak salah gue mulai deh nulis dan FF. Bah gue bahkan berkali-kali ganti nama pena lhoo waktu nulis ff dari @tif_tiffani21 Rahita's Storyline @tiffani_tif21 sampai sekarang pakai @tifrahita21 dan @fannyprasetyo.

Bah dan jalan gue nulis juga nggak lancar kayak kereta cepat yang was wus was wus, gue bahkan ditahun 2015-2016 sempet vakum lama dan nggak niat nulis lagi tapi gara-gara masig ada yang nanyain kelanjutan FF yang gantung jadilah gue balik nulis lagi.

Bener deh, the power of Nited jadi salah satu semangat gue buat nulis, hehe.. Ya meskipun sampai sekarang gue juga kadang jenuh kalau mau nulis wajar lah ya manusiawi tapi gue selalu inget sama semangat gue dulu waktu baru nulis.

Yaitu semangat, bagus nggak bagus gue upload, bagus nggak bagus gue udah berusaha dan juga semangat dari Nited lainnya yang masih setia nanyain kelanjutan FF ataupun postingan kalian tentang pict Yoonwon ataupun jiwa shipper kalian yang muncul di timeline bener-bener jadi salah satu motivasi besar gue buat tetep nulis.
Gue pengin banget nyatuin anak-anak Nited lagi kayak jaman 2012 dulu waktu Yoonwonited Kingdom milik kak GEE masih aktif dulu.
Kita seru-seruan bareng, berburu password bareng, ngerayaain anniversary Yoonwon bareng, bikin barang dengan gambar Yoonwon bahkan gila-gilaan bareng. Gue kangen banget masa-masa itu guys !!!
Gue pengin kegilaan itu balik lagi, bikin hastag pas anniversary Yoonwon di twitter lagi kayak dulu, ada lomba bikin FF kayak dulu ya intinya gue kangen banget masa itu.

Sejujurnya gue pengin banget bangkitin semangat itu lagi, tapi yaa gue sadar diri sih, hehe.. Gue cuma remahan rengginang di dalam kaleng khong guan..

Hal yang pengin banget gue lakuin selain tetep aktif nulis ff Yoonwon, yaitu bikin lagi project hastag waktu Anniversary Yoonwon dan jadikan  nomor satu di Indonesia, ya nggak masuk top teen juga nggak papa lah intinya udah berusaha. Dan bikin banner Yoonwon waktu ada konser ntah itu pas konser SJ, SNSD atau SMTOWN dan lagi aku pengin banget kasih atau minimal kirim foto stuff tentang Yoonwon ke mereka berdua dan mereka lihat betapa besar dukungan kita buat mereka..
Hahhaha !!!
Muluk banget ya harapan gue, hehehe.. Nggak papa lah ya, semua orang boleh berharap kan ? Orang gratis ini, hehe..
Satu lagi doa gue disetiap gue mau nulis ff Yoonwon, semoga mereka benar-benar Real Couple dan segera go public dan segera hidup bahagia dalam pernikahan. AMIN !!!!

Diary Fanny - Gue dan Korean Wave

Diary Fanny - Gue dan Korean Wave



Gue dan Korea itu udah melekat banget rasanya dari jaman gue masih SMP kelas 3. Bahkan sekalinya ada yang nyebut nama gue pasti dengen embel-embel itu kayak contohnya nih
"Lo tau fanny nggak sih ?"
"Fanny yang mana ?"
"Itu lho fanny yang korea-korea itu."

Bahkan ketenaran gue dan Korea itu sampai di hapal sama guru-guru gue lhoo... Bukan karena gue menonjol atau pernah berprestasi dengan bau-bau korea itu tapi karena hobby gue berburu hotspot sampai sore di sekolah. Percaya deh gue hampir semua spot di sekolah yang wifi-nya digembok gue tahu passwordnya. Hahaha !! Benar gue segila itu dan gue nggak malu dengan hobby dan kesukaan gue pada Korea itu.

Jujur awalnya tahu Korea dulu ya gara-gara Boys Before Flowers tapi itu mah sekedar tahu "oh yang tayang di ikan terbang ya." Ya sekedar itu dan gue jujur lebih dulu suka musik barat lebih dulu ketimbang korea.

Salahkan temen gue di kelas 8 yang ngefans banget sama Eunhyuk Super Junior hingga bisa nularin virus itu ke gue. Awalnya percaya deh, gue bahkan suka ledekin dia dengan kata, "Itu mau nyanyi apa tawuran ? Rame amat !!" Dan kata-kata itu justru yang menjerumuskan gue menjadi  salah satu ELF sampai detik ini.

Karena gue itu tipe yang suka membully tapi yang smart, maksudnya gini lho gue nggak cuma asal nyablak kalo mau bully sesuatu jadi gue cari tahu bener-bener itu tentang SJ buat bahan bully gue ke temen gue. Tapi ya, nih belum jadi ngebully temen gue, malah gue ikutan suka SJ. Suka music mereka, suka humor mereka bahkan suka baca FF tentang mereka.

Jadilah gue salah satu Korean addicted sejak itu !! Ini serius lhoo bahkan duarius lhoo !!

Cuma ya tahulah uang saku anak sekolah kan ya, nah dari situ gue cuma bisa jadi fangirl modal kuota. Kagak pernah bisa ikut-ikutan fana lain yang bisa colect stuft tentang SJ.


Jaman gue SMP dulu 2 Giga yang harganya 40rb itu selalu abis cuma 1 minggu sampe gue stress sendiri. Juga dulu gue jadi fangirl yang hobby pinjem kaset K-drama dan majalah GAUL. Tolong tekankan kata PINJEM  !!

Gue ketawa sendiri inget pengalaman ini serius deh,, bahkan kalau temen gue juga lagi kere dan gak mampu beli ntu majalah kita tuh bela-belain rajin ke fotocopy depan sekolah cuma sekedar lihat ntu majalah yang di pajang di etalase. Bayangin ya, fotocopy 5 lembar yang harganya seribu gue bisa setengah jam sendiri disitu buat mantengin ntu majalah. Hahaha..

Lain cerita kalau kaset, itu kaset gue juga pinjem ya... Lo lo pada tahu sendirikan pinjem tuh nggak enak enak ati kalo lama2 and lo lo pasti juga tahukan kalau hampir semua K-drama ada kissing scene nya dan jadilah gue hampir tiap malem bedagang pokoknya malem2 abis emak gue tidur gue langsung cus buat nonton tuh kaset. Bah mana gue nonton tuh paling volume suaranya itu 2, alasannya ya biar nggak ketahuan emak gue. Xixixi

Bah, lucu juga sih kalo inget masa-masa dulu..

Ahh, satu lagi dulu tuh rajin banget tahu nulis lirik lagu di buku trus diapalin, hahaha.. Bahkan gue dulu sampai ada 2 buku full yang isinya lirik lagu Korea. Yang bikin emosinya ya itu pas nulis, udah tiap nulis kudu nengok hape buat liatin gimana tulisannya belum lagi jari yang keriting gegara nulis panjang banget. Tapi puas sih !! Ya berasa aja ini lho perjuangan gue buat hapal !! Hahaha !!!

Lulus SMP rasanya kegilan gue ke Korea bukannya semakin luntur malah tambah parah lhoo, ini serius pake banget. Selain temen sekelas ada yang senasib sepenanggungan (sesama k-popers) dan sahabat gue juga doyan Korea tapi juga dengan semakin canggih teknologi.

Maksudnya kita hampir semua punya laptop dan wifi yang ada dimana-mana semakin memperlancar kita buat download entah itu drama, mv atau lainnya. Belum lagi kan banyak yang  suka K-pop jadilah disitu kita rajin-rajin tukeran atau bagi tugas buat download kalau abis pulang sekolah. Bener pulang sekolah jam 2 kita mah rela balik ntar jam 5an lho cuma buat download !!!


Bah !!! Benar-benar masa emas kalau  kata gue mah !!!


Dulu itu bahkan drama yang semalam tayang paginya langsung download dan ditonton bareng nggak perduli ada atau enggaknya subtitle, apa nggak keren tuh ?

Kita disitu bakal sok-sokan dubbing suara para pemainnya dengan bahasa acak kadut kita ya maklum kan kagak bisa bahasa Korea selain anyeonghaseyo sama saranghae.

Ngomongin gue dan Korea mah nggak ada kelarnya soalnya sampai gue udah masuk umur 20an kayak sekarang gue bahkan masih seorang K-popers ya memang sudah nggak segila dulu tapi tetap aja jiwa K-pop itu nggak bakal mati dalam hati gue.

Gue suka K-Pop dan gue bangga ngaku kalo gue seorang K-popers !!!

Diary Fanny - Gue si Wajah Judes dan Sangar

Diary Fanny - Gue si Wajah Judes dan Sangar



Gue rasa judes, sangar dan jahat sudah jadi nama belakang gue deh. Kenapa ?

Karena hampir semua orang yang kenal gue atau sekedar sekilas lihat pasti akan ngomong gitu ke gue... Wkwk..

Rasanya dari  gue masih piyik sampai segede ini pasti deh ada aja yang ngmong wajah gue nggak santai banget !!! Atau nggak sangar !!! Nah lho !!

Bukan salah mereka sih. Emang dasarnya muka gue judes sih, haha. Orang gue pasang wajah biasa aja geh dibilang lagi marah, nah lho..

Ya kalik tiap detik gue pasang wajah nyengir, elah bisa kering nih gigi gue guys~ Hahaha..

Atau gue harus plastic surgery di negeri gingseng tempat idol k-pop sana atau di negeri para ladyboy gitu biar bikin wajah gue nggak judes lagi ?

Elah gue nggak punya duit guys, hehehe.. Lagian gue juga sudah cukup bangga kok dengan wajah judes gue ini, hahaha !! Nggak cakep nggak papa lah ya yang penting masih orisinil, wkwkwk !! #pembelaan


Gue nggak masalah sih dengan tanggapan kalian soal wajah sangar gue cuman gimana ya kadang gue juga ngerasa sedih, bener lho ini sedih yang beneran bukan yang dibuat-buat apalagi akting !!

Kenapa ?

Karena first impression ketika ketemu orang kan wajahnya yaa, nah lho kalo mereka udah nganggep wajah gue jutek, galak atau  apapun itu kan otomatis mereka segan ya nggak sih ?

Bahkan nggak sekali dua kali nih gue dapat omongan kek gini, "Fan, pertama kenal lo gue pikir lho galak lho. Muka lo itu lho kayak ngajak berantem banget !!" Itu salah satu contohnya. Masih banyak lagi deh coment serupa yang kadang lebih nyelekit dan bikin urut kesabaran.

Jadi gue rata-rata tuh deket sama beberapa orang dulu, cekakak cekikik sama mereka baru deh yang ngomongin wajah gue judes dan nganggep gue menyeramkan akan ikut deket sama gue karena tahu gue salah satu orang yang hobby ketawa bukan sangar seperti pikiran mereka !!

Nah gue tahu mereka ngmongin gue dari mana ya dari mereka sendiri yang akan bilang soal wajah sangar gue atau kadang juga gue sadar  tatapan menilai mereka aaat liat wajah gue.

Bah gue udah dari piyik dapar tatapan itu ! Jadi ya biasa aja sih rasanya, hehe.. Lagian kan ada itu tuh nasehat orang dulu yang bilang kita nggak bisa menarik perhatian semua orang cukup satu orang tapi orang itu baik dan selalu ada buat lo dan gue inget selalu kata-kata itu.

Selain kata-katanya emang bener tapi juga buat nguatin hati lemah lembut gue yanh kadang berubah jadi melow plus menye-menye, xixixi !!

Tapi bagi gue ya sekali lagi, jangan judge orang dari covernya karena cover belum tentu menentukan isinya. Begitupun saat lo ketemu orang baru, lo boleh observasi orang itu tapi jgn langsung melabeli orang itu dengan pemikiran sekejap lo itu.

Kata-kata wajah menipu itu benar adanya lho, dan tentu lo pernah berhadapan dengan orang disekitar lo  yang kayak gitu kan ? Wajahnya baik gitu ehh nggak tahunya kelakuannya justru seratus delapan puluh derajat berbalik dengan wajahnya. Adakan ? Pernahkah ?

So, jangan 'giri-giri' ambil kesimpulan dengan men judge ini orang baik, ini orang jahat dengan sekali liat guys~ kan kasian orang macam gue ini mentang-mentang wajah gue galak plus sangar kayak preman belum tentu hati gue juga gitu yaa, just information nih ya hati gue itu lembut guys selembut pantat bayi, xixixi....

Lagian lo lo pada emang nggak kasian juga sama yang lo tuduh wajah sebaik malaikat tapi nyatanya hatinya busuk kayak nasi kemarin sore, hmm ??

Diary Fanny - Siapa Gue ??

Diary Fanny - Siapa Gue ??




Gue siapa ?
Gue bukan siapa-siapa kok !! Hahaha !!!

Gue cuma cewek yang doyan segala hal tentang Korea dan pencinta film Marvel dan DC !!

Trus buat apa lo nulis ini ?
Ya suka-suka gue kan ya, blog gue ini, haha !!

Yang mau kenal gue, jadi nama gue Fanny panggil aja gitu ya emang itu nama asli gue kok !! Inget ya bukan Tifanny Hwang apalagi Charles Tifanny merek perhiasan mahal itu.

Nama gue Tiffani Parahita, gue line 97.. Tua ? Iya udah sadar kok gue tua bin alay, xixixi...

Gue hobby tidur ya siapa sih yang nggak suka tidur kan ya ?

Bercanda !! Jadi gue hobby nya itu nonton film, baca novel dan nulis. Nulis tentang apapun itu yang lagi pengin gue tulis.

Gue sulung dari 2 bersaudara, adek gue cowok cakep ganteng beda enam tahun dari gue. Dia itu anak futsal dan silat, haha !! Nggak promosi lho ya !! Just information !!

Jangan tanya orang mana ya ? Gue yang jelas bukan orang Turki apalagi  Rusia gue seratus persen orang Indonesia kok, anak bumi pertiwi yang indah ini.

Cita-cita gue ?

Hm, bahagiain kedua orang tua dan adek gue itu jelas ya !!  Selain itu gue pengin jadi orang yang bisa kerja secara bebas tapi duit ngalir lancar !!! hahaha !!!

Emang ada ya ?
Gue juga belum tahu sih ada apa enggak, tapi akan gue cati tahu secepatnya~

Please, jangan kalian sebut pelihara tuyul apalagi suruh ngepet dan jaga lilin di malam jumat ya !! Tahu sendiri kan wajah gue ini lebih sangar dari dua hal itu jadi rasanya nggak mempan deh kalau gue lakuin itu, hehe...

Ya intinya gue kalau masalah pekerjaan itu pengin jadi orang yang freelance bisa bebas jalan kemanapun yang gue mau dan makan apapun yang gue suka tanpa takut mikirin duit rekening, hahaha !! #semogaterwujud


Cita-cita lainnya gue pengin bisa snorkeling dan juga diving di semua laut Indonesia yang punya spot cantik dan mempesona !! Semoga bisa terwujud dalam sepuluh tahun kedepan ya...

Apalagi ya, ah yaaa gue itu dulu cita-citanya jadi atlet tembak kalau nggak atlet pacuan kuda lho !! Kenapa ? Ya kelihatan keren aja dimata gue ini, selain bisa mengharumkan nama bangsa seandainya gue juara gue juga ngerasa seorang atlet tembak dan kuda itu terlihat punya karimaa gitu, hehe...

Bicara soal nulis menulis cita-cita gue tentu nggak jauh beda sama penulis lainnya yang pengin bisa nerbitin buku. Gue pun pengin kaya gitu tapi kalau gue juga sadar diri gue belum bisa sampai level masuk dapur redaksi kaya penulis hebat lainnya, hahaha..

Nulis aja gue kadang males. Jadi bagi gue cukup ada satu orang lain yang baca cerita yang gue buat itu aja udah bikin gue seneng banget kok. Walaupun kalian baca gara-gara nggak sengaja ataupun iseng, hehe !!!

Tapi gue nggak munafik kalau gue pengin bisa nerbitin satu aja buku gue. Dan wish gue buat 5 tahun kedepan yaitu semoga bisa nerbitin satu buku yang layak dibaca oleh orang lain, hehe~

Hmm, yaaa intinya gue yang bukan siapa-siapa ini hanya pengin selalu bikin orang tua dan adek gue bangga dan bahagia juga harapan yang gue buat untuk diri gue sendiri biaa terwujud seperti apa yang gue inginin. #gueyangbukansiapa2

Saturday, November 18, 2017

Hit Me Up [ONESHOOT]

Hit Me Up
By : @tifrahita21
*
*
Play : Hit Me Up -  Super Junior
Happy Reading ~



It’s like you drew a line with a stick, there’s no place for me to step
You’re put together like a cube, you won’t give me any chance
A plan with a perfect fit, it’s clearly cracking now
On this long night, trapped by you
Dum Dumdi Dumdi Down Down Way Down


Ulang tahun perusahaan Choi Company sudah berjalan 30 menit dan sang penerus tahta masih belum menampakan wajahnya di pesta ini. Sosok yang ditunggu-tunggu karena malam ini sekaligus pengumuman resmi Choi Siwon sebagai CEO baru kepada awak pers setelah kemarin ia dilantik di rapat umum pemegang saham.

"Paboya !! Kemana pria itu ?" Runtuk sekretaris Siwon, Im Yoona. Sejak sejam lalu semua orang sudah menanyakan atasannya itu terlebih 30 menit belakangan ini para awak kamera sangat setia mengikuti langkahnya karena ia sekarang adalah sekretaris CEO Choi Company.

"Anda ada dimana sajangnim ?" Tanya Yoona begitu Siwon mengangkat panggilan yang sejak tadi terus dialihkan oleh operator.

"Dibelakangmu, nona Im. Arah pukul 3." Yoona memutus panggilannya dan lantas berbalik badan dan berjalan menghampiri Choi Siwon yang kini sudah dikerumuni para wartawan dengan berbagai macam pertanyaan dan kilat blitz yang silih berganti.

"Ghamsahamida. Ghamsahamida untuk kehadiran kalian teman-teman pers." Ucap Siwon sambil membungkuk pada awak pers.

Yoona berdiri dua langkah dibelakang Siwon, menanti sang atasan yang sudah dilayaninya sejak 3 tahun lalu saat masih menjabat direktur keuangan menjawab pertanyaan pers sebelum menggeret pria itu ke hadapan komisaris Choi -Ayah Choi Siwon- yang sejak tadi sudah uring-uringan dengan kemunculan anaknya.

"Ghamsahamida.." Siwon membungkuk kembali mengakhiri sesi wawancara dan langsung Yoona pimpin jalan menuju komisaris Choi.

"Im Yoona-shi." Yoona memutar badannya menyamping menghadap sang atasan. "Ye, sajangnim."

"You look good tonight." Puji Siwon sambil menatap Yoona dari atas sampai ujung tumit stilleto yang Yoona kenakan.

"Hmm, hadiah ulang tahun dari anda sajangnim." Balas Yoona dan kembali melangkah namun tak lagi memimpin jalan karena kini Siwon dan Yoona berjalan bersebelahan. "Maksud saya gaun yang saya beli memakai kartu anda sajangnim." 3 tahun menjadi bawahan Siwon dan 3 kali pula Siwon menyuruhnya membeli barang yang diinginkan menggunakan kartu kreditnya.

"Belilah kadoku untukmu, nona Im." Ucap Siwon yang selalu sama setiap tahun.

"Really ? Jadi bisa kita berdansa dulu sebagai ucapan terima kasihmu ?" Siwon menguluran tangannya pada Yoona. Yoona menatap kesekeliling alua dimana banyak pasangan tengah berdansa. Hanya pasangan dan mereka -ia dan Siwon- bukanlah pasangan.

"Maaf sajangnim. Komisaris Choi sudah menunggu anda."  Yoona baru selakah dari posisinya dan Siwon langsung lengan Yoona hingga mau tak mau Yoona kembali menatap kearah Siwon.

"Oh C'mon nona Im. Komisaris tak akan marah jika berdansa untuk sesaat." Siwon lantas mengarahkan tangan Yoona mengalungi lehernya sebelum Siwon menempatkan tangannya di pinggang terbuka Yoona. "You look different tonight, Mrs. Im. And I like it." Bisik Siwon.

Mereka mulai berdansa pelan mengikuti irama dari pemain musik. 3 tahun bekerja dibawah Siwon langsung tak pernah ada satupun hal seintim malam ini sebelumnya, 3 tahun itu Siwon selalu profesional sebagai atasan dan tak pernah menggoda Yoona sedikit pun jadi wajah Yoona kini merasa risih dan juga berdebar.

Berdebar ?

Ya wanita mana yang tak berdebar berlebihan saat diposisi Yoona saat ini ? Pria tampan, mapan dan segela pesonanya tengah berdansa secara intim bersamanya dengan setiap mata yang kini sedang menatap mereka. Belum lagi dengan fakta bahwa Yoona juga sudah mengagumi atau bahkan mungkin menyempan perasaan lain pada atasannya itu dengan segala pesona rupanya dan kepintarannya dalam mencetuskan banyak inovasi bagi Choi Company.

Babe, you shake me up Our breaths collide and heartbeats get quicker
Eyes that stayed up all night pass each other and it burns up, Fire Fire

"Sajangnim.." Yoona sedikit mendorong badan Siwon sedikit menjauh darinya, "Semua orang menatap kita." Cicit Yoona sambil menunduk saat Siwon sudah berjarak dengannya.

Siwon lalu sedikit melirik sekitarnya dan benar saja mata semua orang sedang menatap kearah mereka berdua termasuk orang tuanya. Ta mau menimbulkan keributan lebih -meski Siwon tak rela melepas pelukannya pada Yoona-  Siwon melepaskan tangannya dari pinggang Yoona.

"Hm, baiklah." Siwon lalu melangkah menuju orang tuanya diikuti Yoona yang kini berjalan sambil menunduk dibelakang Siwon.

Im Yoona yang penuh percaya diri dan selalu mengangkat dagunya kini menunduk malu karena kedekatan yang baru ia lakukan bersama atasannya itu.


"Sudah berani, eh ?" Tanya Tuan Choi -Ayah Siwon- melirik kebelakang Siwon begitu sang anak berdiri dihadapannya setelah memeluknya dan istrinya. Siwon menggaruk leher belakangnya yang tak gatal dan tersenyum kikuh ke arah orang tuanya.

"Ah, Yoona-ya kemarilah sayang." Nyonya Choi menyuruh Yoona mendekat dengan isyarat tangannya. Yoona yang masih merasakan malu dan panas menyelimuti pipinya lalu melangkah hingga ia bersebelahan dengan Siwon.

"Ye Nyonya ?"

"Gwancaha, Yoona-ya."Balas Nyonya Choi. Keluarga Choi itu lantas berbicara mengenai banyak hal seputar nilai saham yang terus naik sejak pengangkatan Siwon sebagai CEO kemarin.

"Hmm, jangan mundur lagi lihatnya berapa banyak mata yang terus menatap wanitamu ingat malam ini, Siwon-ah." Tuan Choi lantas pamit dari depan Siwon dan Yoona sambil merangkul mesra Nyonya Choi kearah para kolega yang tengah berkumpul di ujung aula.


Oh don’t run away, you can keep playing this game of hide and seek
My dazzling beauty, the way you move
Trying to pounce on you like a waterfall in the breathtaking prelude
The night ties around a melody

"Berdansa lagi ?" Siwon mengulurkan tangannya pada Yoona. Yoona yang tak tahu harus bagaimana karena sikap Siwon malam ini hanya diam hingga Siwon dengan mengambil tangan Yoona yang tadi bertautan sama lain.

Siwon menggandeng Yoona kekerumunan orang yang tengah berdansa lagi, namun kini lampu sudah diredupkan hingga Yoona merasa lebih tenang karena tak ada mata-mata yang akan mengawasi mereka dan juga rona wajahnya yang tak bisa Siwon lihat membuatnya tenang dan mengikuti gerakan halus Siwon melangkah sesuai alunan musik.

Tangan Siwon kembali mendekap pinggang Yoona dan Yoona juga kembali mengalungkan tangannya di leher Siwon. "Harum." Bisik Siwon ditelinganYoona sambil mengendus rambut Yoona yang beraroma bunga yang lembut namun menyegarkan.

Yoona kembali menahan napasnya mendengar bisikan Siwon. "Ter.. Terima kasih, sajangnim." Gagap Yoona disela endusan Siwon dirambutnya.

"Boleh aku menciummu ?" Bisik Siwon lagi dengan suara lebih pelan, ragu dengan pertanyaannya sendiri karena sejujurnya Siwon tak tahu bagaimana perasaan Yoona padanya.

Siwon sejak hari pertama melihat Yoona yang masuk ke kantor ini dna menjadi sekretarisnya memang sudah jatuh hati. Jatuh hati hingga membuatnya dengan berani -atau bisa disebut tak tahu diri- mendatangi ayah Yoona dan menyampaikan perasaannya kepada ayah sang pujaan hati. Terlalu ekstrim memang tapi memang itu yang terjadi setengah tahun setelah Yoona menjadi sekretarisnya.

Si cantik bermata bulat itu selalu membuatnya merasa semangat meskipun harus berkutat seharian dengan tumpukan file angka. Selalu membuatnya cemburu saat pegawai pria atau klien melihat Yoona dengan pandangan menggoda dan selalu cemburu saat Yoona tertawa dengan pegawai pria selain dirinya. Namun sekali lagi, Siwon terlalu pengecut untuk menunjukannya secara langsung. Dan malam ini saat melihat Yoona yang tampil sangat berbeda dengan sehari-hari -blazer rok selutut dan kacamata- Siwon langsung memberanikan dirinya menunjukan perasaannya. Semua itu juga karena Siwon benci tatapan lapar para pria yang dilihatnya tadi saat Yoona tengah berdiri dan sibuk dengan ponselnya sebelum ia mengangkat telepon dari Yoona.

Siwon benci orang lain menatap Yoona dengan tatapan memuja itu. Dan Siwon tak akan membiarkannya lagi mulai malam ini. Karena Yoona adalah miliknya, belum memang tapi agar segera berganti menjadi miliknya dalam artian sesungguhnya.

"I want to kiss you, Yoona-ya.." Bisik Siwon yang kini sudah menjauhkan wajahnya dari rambut Yoona dan menatap bola mata bulat itu yang kini terbelak kaget. Tak mau meniakan kesempatan -meski ada kemungkinan mendapat tamparan- Siwon memajukan badannya mengecup bibir Yoona singkat.

"I want kiss you." Bisik Siwon lagi sebelum melumat bibir Yoona dengan lembut. Siwon berhenti melumat Yoona dan hanya menempelkan bibirnya pada Yoona membiarkan wanita itu  menentukan pilihannya -mendorongnya atau memba- dan Yoona membalasnya.

Yoona mencium Siwon dan melumat bibir bawah Siwon yang langsung Siwon sambut dengan penuh suka cita. Bibir yang selama ini hanay dibayankannya kini ia akhirnya ia rasakan dengan bibirnya.

"Sajangnim.." Yoona mendorong dada Siwon menjauh saat ia merasakan napasnya habis karena panjangnya durasi ciuman mereka. Siwon menurut dan menjauhkan wajahnya meski ia tak melepas pelukannya dari Yoona.

"Menikahlah denganku, Yoona-ya." Bisik Siwon yang langsung membuat Yoona membeku ditempatnya dan menatap Siwon dengan pandangan tak percaya.

"Ye ?" Tanya Yoona memastikan pendengarannya tak salah.

"Menikahlah dengaku, Im Yoona." Ucap Siwon lagi dengan lebih keras.

"Tapi sajangnim kita.."

"Tidak langsung menikah, Yoona-ya. Kita bisa saling mengenal satu sama lain dulu." Potong Siwon dengan serius.

Yoona masih diam ditempatnya tak tahu harus menjawab apa pernyataan sang atasan meski ia tahu mata Siwon memancarkan kejujuran yang penuh tulus dan binar cinta.

Binar cinta ?

Yoona sendiri tak yakin dengan binar itu hingga ia menyuarakn isi hatinya tanpa sadar, " sajangnim menyukaiku ?" tanya Yoona.

Siwon tersenyum dan mengangguk, "Saranghae, Im Yoona.." Ucap Siwon lagi yang kembali membuat Yoona merasa tercekat karena pertanyaannya dan jawaban yang keluar dari Siwon.

Siwon mengecup bibir Yoona sekilas hingga mengembalikan kesadaran wanita itu. "Jadi menikah denganku ?" Tanya Siwon sekali lagi.

Yoona mengangguk namun bibirnya berbicara lain, "Tidak mau !" Sehingga Siwon yang sudah maju hendak mencium Yoona mundurkan kembali kepalanya.

"Wae ?" Erang Siwon sebal karena jelas ia melihat Yoona tadi mengangguk, "Kau tadi sudah menganguk, Yoona-ya. And that's mean yes." Ucap Siwon tak terima dengan  ucapan Yoona.

Yoona mendelikan wajahnya, "Benarkah aku mengangguk ? Omo aku tidak tahu." Ucap Yoona pada dirinya sendiri. "Ah, sudahlah !" Yoona memukul kepalnya berkali-kali sebelum Siwon menghentikan tangan Yoona dan kembali mengecup singkat bibir manis wannitanya.

"So this is yes ?" Tanya Siwon melepaskan kecupan singkatnya. Yoona menunduk lalu mengangguk yang membuat Siwon langsung merengkuh Yoona dalam pelukan eratnya sambil membisikan betapa bahagianya dirinya saat ini dan betapa ia berterima kasih atas jawaban Yoona.

Leave your coment, guys~

Friday, November 17, 2017

Midnight Blues [ONOSHOOT]


Midnight Blues [ONOSHOOT]
By : @tifrahita21
*
*
Play : Midnight Blues - Super Junior
Happy Reading~




I erase you then draw you out again then get lost in the darkness, drunk off our farewell, my body scatters


Siwon menangis lagi, menangisi kekasihnya sudah pergi. Kekasihnya, istrinya dan separuh jiwanya -Im Yoona- yang sudah pergi meninggalkannya bersama ribuan bahkan jutaan kenangan manis kebersamaan mereka. Bukan setahun dua tahun tapi berpuluhan tahun mereka sudah bersama menjalani manis pahitnya kehidupan.

"Aku merindukanmu, yeobo." Bisik Siwon pada keheningan malam dari teras rumah. Yoona akan selalu duduk di teras dengan segelas teh panas menikmati senja sore dengan Siwon yang duduk disebelahnya. Siwon selalu merindu Yoona disetiap hembusan napasnya tak peduli sadar ataupun di mimpi-mimpi malamnya. Aroma mawar dari tubuh Yoona yang menenangkannya bahkan kehangatan ranjang mereka selalu membuat

Siwon meringis mengingat bahwa itu semua hanya ilusinya karena sejujurnya Yoona sudah pergi meninggalkannya seorang diri. Siwon memang membiarkan dirinya mengenang Yoona dalam pikirannya karena ia sudah cukup bahagia dengan kenangan itu. Kenangan yang membuatnya merasakan bahwa Yoona selalu ada di sisinya tanpa pernah benar-benar pergi.


I miss you as I wander around, locked into you again


Siwon masuk kedalam rumah saat udara musim gugur yang berhembus

semakin dingin hingga membuat tubuh rentanya kedinginan. Rumah kecil ini

penuh dengan bayangan Yoona yang sibuk berlalu lalang dari satu ruangan

ke ruangan lainnya dengan senyum lebarnya. Entah untuk memasak,

menonton TV atau bahkan sekedar duduk bersama Siwon.


Hidup berdua sejak mereka masih berusia dua puluhan membuat Siwon dan Yoona selalu menghabiskan waktu bersama dengan penuh tawa meski kadang juga dengan pilu karena Tuhan yang tak kunjung menghadiran malaikat kecil dipelukkan mereka.


"Aku ingin punya seorang anak, yeobo.." Ucap Yoona kala itu saat mereka duduk di taman bermain saat ulang tahun pernikahan mereka yang ke 12.

"Soon." Balas Siwon merangkul bahu Yoona, "secepatnya, Yoong. Tuhan sedang membiaran kita untuk menikmati waktu berdua." Yoona mengangguk dan menyandarkan kepalanya pada dada Siwon.

Seharian itu mereka mengamati perpuluh keluarga bahagia yang menikmati liburan bersama anak-anak mereka dengan berbagai wahana permainan dan juga jajanan yang tersedia di taman bermain ini. Hari yang kemudian membuat Siwon dan Yoona mulai membangun taman bermain yang dibuka gratis untuk anak-anak yang ingin bermain.

"Akhirnya terwujud juga, Oppa." Bangga Yoona di acara pembukaan taman bermain yang mereka namai 'The Kids World'. Siwon mengangguk, "Cita-cita kita, Yoong." Ucapnya tak kalah haru apalagi dengan waktu 3 tahun pengerjaan proyek ini yang menemui banyak masalah dan akhirnya kini

sudah selesai dan siap menyambut anak-anak kecil yang ingin bermain sepuasnya.


I can’t tell what your face means, it makes not able to speak


Senyum bahagia Yoona dihari itu membuat Siwon kembali jatuh cinta untuk kesekian kalinya lagi pada sang istri. Senyum lebar dan binar mata itu selalu membuatnya merasakan kebahagian yang tak bisa ungkapkan betapa besarnya.

Seperti pertemuan pertama mereka dulu. Saat Yoona memasuki taksi yang ternyata sudah dipesan Siwon di bandara. Yoona dengan tas besar menyerobot masuk taksi dari sisi kiri sedangkan Siwon masuk dari pintu penumpang sisi kanan.

"Aku yang duluan masuk ! Silahkan anda keluar Tuan ! Aku sedang buru-buru !" Ucap Yoona cepat tanpa menoleh kearah Siwon, " Ahjjusi antar ke Cheongdam-dom no 345 ya, tolong cepat. Aku sedang buru-buru !" Perintah Yoona pada sang supir.

Kedua pria beda gerenasi di dalam taksi itu sama-sama mengangkat alis mereka, "Maaf nona aku yang memesan taksi ini." Siwon menunjukan ponselnya yang menunjukan aplikasi taksi.

"Hah ? Jinjja ? Haish Im Yoona neo paboya !" Yoona memukul kepala sendiri sebelum menatap Siwon dengan cengirannya, "Tapi bisakah taksi ini untukku ? Aku benar-benar sedang buru-buru, Tuan." Yoona menangkupkan jari-jarinya dihadapan Siwon, Yoona mengerjapkan matanya berkali-kali sambil mengulas senyumnya.

Senyum yang membuat Siwon kehilangan napasnya untuk sesaat, "cantik.." bisik Siwon tanpa sadar. Yoona yang mendengar ucapan pelan Siwon dan langsung  menunduk gugup, terlalu malu untuk menatap pria yang memujinya cantik.

Pertemuan singkat mereka hari itu membuat Siwon mengikrarkan hatinya untuk satu nama, Im Yoona. Nama pemilik senyum itu masih bertahta anggun disinggasana hatinya sampai detik ini detik dimana ia merasa kosong dan hampa.

Hanya sekali senyum cantik itu membuatnya sedih bahkan menangis yaitu kala malam ulang tahun pernikahan mereka yang ke 39. Malam dimana mereka saling berbagi udara yang sama untuk terakhir kalinya. Yoona yang memiliki penyakit jantung bawaan sejak lahir akhirnya menyerah dengan sakit itu.

"Oppa.." Yoona memanggil Siwon yang sedang memotong apel untuk Yoona di kursi sebelah ranjang.

Siwon menatap Yoona sekilas sebelum menatap apel yang sedang ia potong. Yoona meraih lengan Siwon dengan pelan yang membuat Siwon meletakan pisau dan apel kembali ke piring.

"Ne, Yoona-ya waeyo ? Kau butuh sesuatu, sayang ?" Tanya Siwon. Yoona menggeleng pelan. "Ada yang sakit ? Perlu kupanggil dokter ?"

Yoona mengulas senyumnya, wajah penuh senyum yang biasanya lebar dan berbinar itu kini tampak lemah dan pucat arena sakitnya,

"Aniyo, Oppa." Ucap Yoona masih setia dengan senyum yang menghiasinya, " Give me a hug." Pinta Yoona dan tanpa pikir panjang Siwon langsug memeluk tubuh Yoona yang berbaring di ranjag rumah sakit.

"I love you, yeobo." bisik Yoona pelan.

"I love you more, yeobo-ya.." Balas Siwon mengeratkan pelukannya pada Yoona. Entah berapa lama mereka berpelukan Siwon merasa ada yang lain dengan tubuh Yoona dan benar saja saat ia melepaskan pelukannya Siwon melihat Yoona yang tersenyum masih padamya dengan mata tertutup.

Yang baru disadarinya juga bahwa monitor yang menunjukan detak jantung Yoona kini menampilkan garis lurus dan mengeluarkan bunyi panjang tak berkesudahan.

"Yeobo !!!" Teriak Siwon sambil mengguncang tubuh Yoona dengan kecang berharap Yoona kembali kesisinya.

Dan malam itulah malam dimana Siwon melihat senyum dari Im Yoona yang membuatnya menangis, yang membuat dunianya runtuh. Senyum perpisahan Yoona yang tak ingin ia kenang meski ia selalu merindukan semua senyum yang terlukis di wajah cantik itu.


Dan malam ini, Siwon tak lagi merasa sedih dengan bayangan Yoona disetiap sudut rumah ataupun aroma mawar dari tubuh Yoona karena ia tahu malam ini ia akan segera bertemu kekasihnya itu. Kekasih yang ia rindukan begitu dalam. Di atas ranjang rumah sakit yang sama tepat dua tahun kepergian Im Yoona, Choi Siwon menghembusan napasnya dengan senyum tulus karena pendarahan otak saat ia jatuh terpeleset di kamar. mandi.


Semua senyummu adalah kebahagianku, Yoong. Dan au berharap akan segera menjumpai senyum indahmu lagi, Sayang. Aku mencintaimu. Choi Siwon yang pelupa ini mencintaimu, Yeobo-ya.

END

Wednesday, November 15, 2017

GIRLFRIEND [ONESHOOT]

GIRLFRIEND [ONESHOOT]
By : @tifrahita21
*
*
Play Girlfriend - Super Junior
Happy Reading ~



We’re not a man and a woman, we’re good friends
I’m scared that I’ll lose you like this

Choi Siwon dan Im Yoona dua anak manusia yang sudah terlalu lama bersama dalam ikatan bernama pertemanan. 10 tahun sudah sejak mereka bertemu pertama kali saat memasuki universitas yang sama. Tumbuh dewasa bersama membuat mereka saling tahu cerita hidup masing-masing tanpa terkecuali. Dan Choi Siwon menyimpan satu cerita yang tak ia ucapkan pada Im Yoona.

Cerita bahwa ia menyukainya, Choi Siwon menyukai Im Yoona. Biasa bersama dan kenyamanan yang ia rasakan saat bersama Yoona membuat Siwon jatuh hati pada wanita itu.


"Sudah makan ?" Tanya Siwon begitu Yoona masuk ke mobilnya dan memasang seatbelt. Yoona mengangguk dan Siwon mulai membawa mobilnya menuju rumah Yoona meski ia sejujurnya belum makan dan berniat mengajak Yoona makan malam bersama.

"Kau sudah makan, Oppa ?" Tanya Yoona saat merea berhenti di trafic light. Siwon mengangguk, "Sudah, Yoong. Sebelum menjemputmu tadi."


Yoona mengangguk-anggukan kepalanya, "Bersama assistant cantikmu itu ?" Assitant yang Yoona maksud adalah Seo Joo Hyun, gadis yang baru menjadi assistant Siwon dua bulan ini.

"Tidak." Balas Siwon.

Mereka kemudian larut dalam pikirannya masing-masing sampai akhirnya sampai di rumah orang tua Yoona.

"Mampirlah Oppa." Ucap Yoona melepas seatbelt, "Kenapa susah sekali ?" Dengkus Yoona karena seatbelt yang tak mau dilepas. saiwon menghela napasnya melihat Yoona kemudian memajukan badannya membantu Yoona.

"Pelan-pelan, Yoong. Jangan dipaksa seerti tadi." Kata Siwon begitu Yoona terlepas dari seatbelt. Yoona hanya menampakan senyum kecilnya khas jika ia merasa bersalah. Siwon menggeleng, sudah jam 10 malam dan mampir bukanlah hal yang sopan baginya.

"Kalau begitu berhati-hatilah di jalan."

Siwon masih mengamati Yoona sampai wanita itu masuk ke dalam rumah, barulah setelah itu ia kembali memacu aston martinnya ke jalanan. Andai kau tahu Yoong, aku sangat ingin memelukmu disetiap saat kau di hadapanku.


I’m curious about your feelings or if I’m the only one who changed

Bukan sekali atau dua kali berkali-kali Siwon hampir mengutaraan perasaannya kepada Im Yoona. Dan ia selalu mundur di saat bibirnya hampir mengucap begitu melihat wajah Yoona, wajah penuh senyum dan binar bahagia itu membuatnya mundur. Karena ia takut akan menghilangkan senyum di wajah cantik itu. Benar, Choi Siwon takut wajah cantik itu bersedih begitu tahu teman baiknya ternyata menyimpan perasaan lebih kepadanya.

"Kenapa melamun ?" Tanya Yoona sat mereka tengah makan siang di cafetaria gedung tempat Yoona bekerja.

Siwon menngeleng dan tersenyum muram, "Tidak. Hanya masalah pekerjaan saja."

"Hmm, benar Oppa akhir tahun selalu menyebalkan ! Target kerja seperti hantu yang terus-terusan membauangi bahkan sampai ikut kedalam mimpi. Ck." Dumel Yoona dengan mengerucutkan bibirnya kesal. Akhir-akhir ini bahkan Siwon dan Yoona sudah semakin jarang bertemu karena disibukan dengan deadline akhir tahun yang mencekik.

"Untuk makan saja susah begini." Lanjut Yoona yang memang tak terlalu menyukai masakan di cafetaria gedungnya sejak pertama kali bekerja disini. Siwon terkekeh, "Sudah makan saja, Yoong. Ingat setengah jam lagijam istirahatmu selesai."

"Geure arraseo, pegawai dan manager sepertimu memang berbeda, Oppa. Arraseo arraseo.." Cibir Yoona. Siwon menggelengkan kepalanya dan engusap kepala Yoona.

"Bukan begitu  maksudku, Yoong."

"Geure, aku tahu. Jadi bagaimana Oppa dengan assistantmu ?" Siwon mnyeritkan dahinya entah kenapa sejak Siwon mempunyai assistant baru Yoona sangat rajin bertanya soal assistantnya itu.

"Ya seperti biasa, Yoong. Seperti apa lagi memangnya ?"

Yoona meletakan sumpitnya, "Maksudku perkembangan hubungan kalian ?" Yoona menenggu jus apelnya hingga habis, "Masa masih biasa saja ?"

"Kami hanya sepatas berhubungan profesional sebagai atasan dan bawahan, Yoong. Kalau itu yang kau maksud." Siwon menyuap makanan terakhirnya dan balas menatap Yoona.

"Bukahkan kau bilang dia cantik ?" Tanya Yoona. Siwon mengangguk, "Hm, memang cantik. Kau pun tak kalah cantik, Yoong. Begitupun wanita lain, bukahkan semua wanita itu cantik ?"

Yoona mendengkus mendengar jawaban Siwon, "Kenapa jadi membahas itu ?"

"Bukankah kau yang memulai ?" Tanya Siwon balik yang kembali membuat Yoona mendengkus sebal.

"Sudahlah sana pulang ke kantormu, Oppa ! Aku sibuk !" Usir Yoona sambil mendorong kursinya mundur dan meninggalkan Siwon yang masih duduk menatap punggung Yoona yang semakin jauh dari penglihatannya.

Siwon mendapat promosi kenaikan jabatan itulah hasil meeting pagi itu. Promosi jabatan untuk hotel cabang di Jepang. Bahagia sudah jelas, karena diusianya yang belum kepala 3 dia sudah bisa mencapai jabatan yang lumayan tinggi namun disatu sisi ia dilema karena harus pindah ke Jepang. Pindah yang berarti ia akan jauh Yoona, kekasih dalam hatinya itu.

Ia masih punya satu bulan sebelum ia pindah dan satu bulan di akhir tahun sama saja dengan neraka karena harus bertahan di kantor hingga dini hari menyapa. Pun begitu dengan Yoona. Hingga akhirnya tersisa seminggu dan Siwon masih belum menyampaikan berita kepindahannya kepada Yoona.

Siwon sudah duduk di kap moobilnya sejak setengah jam lalu dan kini sudah pukul 11 malam dan yang ia tunggu belum pulang juga. Siwon memutuskan akan memberitahu soal kepindahaannya dan juga perasaan terpendamnya pada Yoona malam ini. Salh Siwon sendiri memnag lupa mengisi daya ponselnya sehingga tak bisa menghubungi Yoona dan kini duduk di kap mobil yang terparkir di depan gerbang rumah Yoona..

Satu setengah jam kemudian suara deru mobil membuat Siwon memutar badannya dan benar saja Yoona yang keluar dari taksi. Siwon berjalan menghampiri Yoona yang tampak kaget melihat keberadaannya.

"Kenapa tak mengabariku kalau mau datang, Oppa ?" Siwon menggoyangkan ponselnya sebentar sebelum memasukannya ke saku celana. "Ponselku mati." Ucap Siwon.

Yoona lalu menggandeng tangan Siwon dan membawa teman dekatnya ini masuk ke dalam halaman rumah, Siwon yang menolak masuk karena takut mengganggu orang tua Yoona akhirnya memutuskan duduk di bangku teras.


"Kenapa pulang larut sekali, Yoong ?"

Yoona menghela napas kasar, "Ini bahkan lebih awal dari kemarin, Oppa. Kau tau kemarin jam 3 aku baru sampai rumah."

"Kenapa tidak resign saja ? Kasihan badanmu ini harus diforsir terus-terusan." Yoona mendelik mendengar usulan Siwon, "Resign ? Lalu siapa yang akan mentransfer uang setiap bulan ke rekeningku, Oppa?" Cibir Yoona.

"Aku." Kata Siwon sambil menatap Yoona dengan serius.

"Siwon oppa ? Jinjja ? Setiap bulan ? dengan nominal sama dengan gajiku ?" Tanya Yoona ikut menatap Siwon balik. Siwon mengangguk.

"Cih. Tidak lucu bercandamu !" Ucap Yoona sambil menyipitkan matanya pada Siwon yang masih menatap Yoona dengan serius.

"Sudahlah jangan bercanda, Oppa !" Kata Yoona begitu tak melihat adanya  perubahan raut di wajah Siwon.

"Jadilah istriku, Yoong." Ucap Siwon yang membuat Yoona seketika diam membeku di tempatnya. Dan semakin gugup saat Yoona mencari kebohongan di mata Siwon dan tak menemukannya.

"Jinjja ?" Tanya Yoona yang diangguki Siwon dengan tegas tanpa merubah raut seriusnya. "Tak ada jadilah kekasihku tapi jadilah istriku ?"

Siwon mengangguk lagi, "Hmm, jadilah kekasih sejatiku dan jadilah istriku, Yoong." Ucap Siwon lagi. Yoona diam ditempatnya mencerna ucapan Siwon yang begitu mendadak meskipun harus ia akui menghangatkan hatinya. Bagaimanapun Im Yoona juga sudah menyimpan perasaan cinta terhadap Siwon sejak ia masih belia dulu.

"Ya.." Bisik Yoona setelah bebrapa saat larut dalam pikirannya. Siwon yang tak menduga mendapat jawaban 'ya' langsung saja berdiri dari duduknya dan meraup bahu Yoona mencari keseriusan dari jawaban itu. "Benarkah ?" Yoona mengangguk pelan dan menunduk terlalu malu dengan posisi mereka yang begitu dekat.

"Gomawo, Yoong.." Bisik Siwon yang kini sudah memeluk Yoona dalam rengkuhan hangatnya. Yoona mengangguk.

"Saranghae, Im Yoona." Bisik Siwon sambil mengecup puncak kepala Yoona. "Hmm, Nado saranghae Choi Siwon Oppa." Balas Yoona dengan tak kalah pelan yang langsung membuat lelah Siwon meluruh begitu saja malam ini.

Saat dimana aku mencintaimu dalam diam membuatku bahagia dan saat ini saat kutahu kita saling mencintai satu sama lain membuatku sangat bahagia dan bersyukur bahwa Tuhan mempersatukan kita dengan cara-Nya yang indah.



Leave your coment, guys~





Tuesday, November 14, 2017

The Lucky Ones [ONESHOOT]

The Lucky Ones [ONESHOOT]
By : @tifrahita21
*
*
Play : The Lucky One - Super Junior
Happy Reading~




Fame and fortune are nice, cool clothes and fast cars


Siwon sudah duduk termenung sejak setengah jam lalu setelah pulang meeting di salah satu perusahaan IT. Sepi dan seorang diri membuat Siwon terlarut sendiri dengan pikirannya yang tengah memflasback perjalan cintanya bersama yang terkasih, Im Yoona.

Ia ingat betul malam itu, malam saat ia datang ke kedai kopi yang letaknya sedikit pojok di sudut jalananan Cheongdam-dong. Pukul 11 malam, musim gugur dan huja deras.
Kedai kopi yang ia masuki karena butuh kopi setelah lelah menemani sang kekasih lebih tepatnya mantan kekasih karena mereka putus tepat sebelum Siwon masuk ke kedai kopi itu.

Kedai kecil dengan beberapa pasang kursi dan meja dan design yang cozy sangat cocok untuk tempat concoction. Menemani wanita di salon tentu bukanlah kegiatan menyenangkan bagi semua pria termasuk Siwon. Dari pagi ia dipaksa bangun oleh ibunya untuk menemani kekasihnya -hasil kencan buta rancangan sang ibu- jalan-jalan menghabiskan weekend.

Dan dengan terpaksa Siwon menurut dan benar saja mereka benar-benar jalan-jalan di hari sabtu itu. Berjalan menyusuri dan memasuki satu persatu toko yang dibilang worth it dalam kamus sang mantan. Cheongdam-dong tentu melekang erat dengan toko branded yang masuk dalam kategori worth it dan jadilah hampir seluruh toko sepanjang 1 km itu mereka lewati tanpa absen. Lelah belanja wanita itu memaksa ke salon dan siapa sangat mendekam disalon selama 4 jam ternyata tak membuat mantan kekasihnya bosan. Namun Siwon ? Dia bosan minta ampun hingga akhirnya mereka bertengkar dan putus.

Sakit hati ?

Tentu tidak lagipula memang wanita itu yang mengajaknya menjalin hubungan sejak seminggu sebelumnya dan ia tak punya perasaan kepada wanita itu jadi Siwon happy saja sewaktu wanita itu menjerit tak terima saat Siwon memgiyakan akhir kisah mereka.

Dan putus cinta -yang tak membuat patah hati- itu ternyata membuat Siwon menjadi The Lucky One malam itu. Ia bertemu Im Yoona yang ternyata pemilik kedai itu.

Saat Siwon tak percaya jatuh cinta pada pandangan pertama akhirnya ia merasakannya malam itu. Ia terpesona, jatuh hati dan mengikrarkan janji dalam hati bahwa Yoona adalah jodoh yang dikirimkan Tuhan kepadanya.

Tanpa hiasan make up, baju seksi ataupun penampilan rapi nyatanya Yoona yang bare face, memakai baju khas pelayan kedai dan tampilan lelah mampu membuat Choi Siwon jatuh hati.
Bukan kata welcome yang membuka dialog awal mereka namun usiran halus Im Yoona.

"Kami sudah tutup silahkan datang besok pagi."

Ucapan Yoona kali itu meski menggunakan bahasa sopan dan tak ada intonasi menekan tapi Siwon jelas menangkap raut tak suka yang begitu ketara.

Siwon terkekeh sendiri dengan bayangan raut Yoona itu hingga tak menyadari bahwa kini sudah berdiri objek flasbacknya yang berdiri dengan berkecak pinggang.

Ever let you go

"Ehm !!" Deheman keras Yoona akhirnyalah yang membuat Siwon sadar dan menatap kaget Yoona.

"Omo !! Kapan kau masuk, Yoong ?" Tanya Siwon kaget.

Yoona berdecih, "Lima menit lalu ?" Yoona mengketuk-ketukan telunjuknya di dagu khas posenya saat berpikir, "Emm, atau sepuluh menit yang lalu- ah sudahlah kau memang tuli Choi Siwon-shi." Maki Yoona dan melangkan mendekati meja kerja Siwon. "Aku gedor saja tak dengar. Dasar kau ini !" Cibir Yoona lagi.

Siwon menipiskan bibirnya, "Mianhae, Yoongie-ya." Ucap Siwon sebelum mengusap kelapa Yoona.

"Memangnya sedang memikirkan apa, huh ?" Tanya Yoona yang kini sudah beralih ke sofa di ruangan Siwon.

"Kau."

Yoona berhenti menata kotak makan yang ia bawa, "Aku ?"

"Hmm.." Siwon mengangguk. "Aku merindukmu jadi aku terus-terusan memikirkanmu." Dustanya karena tak mau Yoona kesal. Ya wanita itu selalu kesal jika Siwon mengenang pertemuan pertama mereka yang menurut Yoona sangat memalukan padalah menurut Siwon itu romantis. Tengah malam di kedai kopi dan bertemu wanita cantik yang kini sudah resmi menjadi Istrinya.

"Jangan berbohong !" Dengkus Yoona yang sudah kembali sibuk dengan kotak makan untuk dirinya dan Siwon. Sejak mereka memutuskan menjaling hubungan serius Yoona memang sering datang di waktu makan siang dan membawa bekal yang ia masak sendiri untuk Siwon.

"Udang ?" Siwon menatap satu kotak dengan penuh minat, "Kau tahu saja, Yoong." Siwon mengulurkan tangannya hendak mrngambil satu udang tepung dengan berbinar saat Yoona memukul tangan Siwon, "Cuci tangan dulu !"

"Arraseo."

Now everything is perfect, everything’s Perfect

Mereka makan dengan diselingi canda tawa dan obrolan seputar perkembangan si kecil di perut Yoona. Si kecil yang kini sudah menginjak bulan kelima, setelah menikah 7 bulan lalu Tuhan dengan baik hati menitipkan si kecil ke perut Yoona.

"Bawa supir ?" Yoona menggeleng, "Tidak, Oppa. Kang Ahjjusisedang sakit." Siwon menyeritkan keningnya, "Sakit ? Kenapa dia tak bilang kepadaku ? Dia sudah ke doktee ?" Siwon memang selalu memikirkan pekerjanya apalagi Kang Ahjjusi yang sudah menjadi supirnya sejak ia masih belia.

Yoona tersenyum melihat suaminya, "Sudah, tadi pagi ia sudah ke dokter." Siwon menghela napasnya, "Mau aku antar pulangnya ?" Tanya Siwon.

Yoona menggeleng, "Tidak perlu, Oppa. Nanti Donghae Oppa menjemputku sekalian aku bertemu Yuri Eonnie."

Siwon mendelik, "Mwo Donghae ?" Siwon pindah duduk disebelah Yoona. "Tidak perlu. Biar aku saja yang mengantarmu bertemu Yuri, Yoong !"

Yoona mengangguk pasrah, Siwon memang memiliki kadar kecemburuan setinggi langit kepada Donghae. Padahal Donghae sendiri hanya Yoona anggap sebagai Oppa yang tak dimilikinya terlebih Donghae dan Yuri yang sebentar lagi menikah.

"Aku antar !" Ucap Siwon lagi memeluk Yoona dari samping.

"Geure, daddy yang antar." Siwon langsung tersenyum lebar dan mempererat pelukannya pada tubuh Yoona.

Siwon yang dulu hanya sibuk berganti mobil setiap ada mobil sport baru kini lebih suka mengoleksi mobil SUV bahkan ia sudah memasang baby seat di kursi belakang mobilnya. Siwon yang dulu hanya fokus mengejar karir kini lebih memilih bekerja normal demi bersama istri dan calon anaknya. Dan Siwon yang dulu merasa hatinya kosong kini sudah menemukan rumah tempat ia pulang dan mengisi ruang hatinya.

Doa Siwon pada Tuhan adalah untuk menjaga keluarga kecil mereka didalam perlindungan-Nya dan kebahagian yang akan terus menyertai mereka. Karena bagi Siwon kini Yoona dan anak-anaknya kelak adalah sumber kebahagian hidupnya. How lucky I am ?

All I need is you


END

Leave your coment, guys~

I DO [ONESHOOT]


I Do (Oneshoot)
By : @tifrahita21
*
*
Play I Do - Super Junior
Happy Reading~




Promise me (I do) Baby
Even if countless days push us apart
Let’s go back to that day, I’ll hold your hand

Yoona menunggu dengan sabar di depan gate kedatangan internasional Bandara Incheon menanti kedatangan sahabat terbaiknya.

"Yoongie-ya !!" Teriakan disertai lambaian dari seorang pria tampan yang ditunggu-tunggunya sejak tadi itu membuat Yoona terkisap sesaat mengagumi betapa tampannya pria yang selama 2 tahun ini hanya dilihatnya dari layar laptop. Tampan..

"Sudah lama ?" Tanya pria itu begitu sampai didepan Yoona dan memeluknya singkat.

"Aniyo, aku baru sampai." Bohong Yoona karena sejujurnya ia sudah menunggu di bandara sejak dua jam lalu. Bukan akibat delay pesawat yang dinaiki pria bernama Choi Siwon itu ataupun karena tak tahu jadwal landing namun karena ia sudah tak sabar bertemu Siwon sehingga ia datang lebih awal.

"Lapar." Rengek Siwon sambil menggenggam sebelah tangan Yoona menuju restoran bandara sementara sebelah tangannya menggeret koper besar.

Mereka kini tengah menunggu pesanan diantar setelah mereka memesan makanan khas korea. Dua-duanya diam meski sorot keduanya yang sama-sama berbinar sejak tadi saling memandang, meresapi perasaan rindu yang akhirnya berkesudahan ini.

"Yoong.."
"Oppa.."

Keduanya memanggil satu sama lain secara berbarengan hingga membuat keduanya tertawa.

"Ada apa, Yoong ?" Tanya Siwon setelah tawanya mereda meski guratan tipis di bibirnya masih tertarik ke atas.

Yoong menggeleng, "Aniyo, Oppa. Hanya bagaimana kabarmu ?"

Siwon belum sempat menjawab saat pesanan mereka datang mengintruksi. Baru setelah pelayan mengantar dan menata pesanan dan mengucap selamat menikmati yang dibalas ucapan terima kasih Siwon dan Yoona, Siwon membuka kembali obrolan tadi. "Aku baik-baik saja, Yoong. Sesehat dan setampan yang kau lihat."

Yoona mendengkus, "Yah, dan masih dengan percaya diri yang setinggi langit."

Siwon terkekeh mendengar ucapan Yoona, "Tampan itu melekat erat dinama belakangku, Yoong. So, apa boleh buat aku harus mensyukurinya bukan ?" Siwon mengerling jenaka yang membuat tawa Yoona langsung menggema di resto itu.

"Hezzz, dan Im Yoona masihlah seorang Alligator !" Cibir Siwon melihat beberapa orang yang menoleh ke meja mereka. Sementara Yoona masih larut dalam tawa lebarnya.

"Yoong !!" Yoona hapal betul dengan kebiasaan Siwon yang mulai menekankan namanya berarti pria itu cukup emosi dan tak mau pertemuan pertama mereka setelah 2 tahun berakhir dengan pertengkaran Yoona dengan kekuatan penuh menekan tawanya agar berhenti.

"Mianhae, Oppa.." Ucap Yoona dengan nada lembut meski kerutan tawa masih jelas tergambar dengan kekehan yang ditahan.

Setelah makan dengan diselingi obrolan lepas rindu kini keduanya sudah berada di dalam taksi menuju rumah Siwon. Menyelesaikan pendidikan S2 yang sempat terhambat 2 tahun karena kesibukan mengurusi bisnis keluarga Siwon akhirnya pulang dengan gelar S2 yang semakin membuat orang berdecak kagum karena tak hanya menjadi lulusan terbaik dari sebuah universitas terbaik dunia tapi juga dengan kepintarannya dalam menghandle bisnis disela masa studinya.

"Your neckless look good," puji Siwon setelah mengubah duduknya hingga menyamping sehingga bisa mengamati Yoona dengan leluasa.

Yoona memegang kalung di lehernya sebelum menatap Siwon dan ikut duduk menyamping, "Hmm. Belum ada gantinya."

Siwon tersenyum, "Jangan dilepas dan jangan diganti, Yoong. Kau cantik dengan kalung itu."

Yoona mengangguk dan kembali ke posisi duduknya semula dan melemparkan tatapannya keluar jendela, terlalu malu menatap Siwon.

Our calendars were filled our time
In the past year we’ve been together

Kalung ini, kalung yang tengah dipakai Yoona adalah hadiah ulang tahunnya dua tahun lalu tepatnya sebelum Siwon berangkat belajar ke luar negeri. Kalung yang sama yang setiap hari ia pakai tak dan tak pernah ia lepaskan.

Siwon yang menyadari kegugupan YoonA hanya mengulum senyumnya. Im Yoonaku. Gadis kecilku.

Siwon tersenyum sendiri akan bisikan hatinya. Gadis kecil yang dulu selalu mengikutinya kemana pun ia pergi tak perduli panas ataupun hujan kini sudah berubah menjadi wanita dewasa yang cantik dan mempesona.

"Cantik." Ucap Siwon tanpa sadar.

Yoona yang mendengar ucapan pelan Siwon lantas memutar kepalanya dan menatap Siwon penuh tanya untuk sesaat sebelum akhirnya mengangkat bahunya dan kembali lagi larut menikmati jalanan Seoul yang ramai lancar.

Siwon sudah mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian santai. "Yoong, lapar."

Yoona menolehkan kepalanya, "Iya sebentar lagi selesai, Oppa."

Padahal tadi Siwon dan Yoona sempat makan sebelum pulang namun Siwon sejak turun dari taksi tadi mengeluh kembali lapar. Dasar manusia besar.

"Makanlah, Oppa." Yoona menyodorkan piring berisi spaghetti  kedepan Siwon yang langsung dengan senang hati Siwon terima.

Siwon menyuap spagettinya dengan lahap hingga ia sadar bahwa ia makan seorang diri, "Kau tak makan, Yoong ?"

Yoona menggeleng, "Aku masih kenyang dan akan semakin kenyang hanya dengan melihatmu makan, Manusia besar."

"Mwo ? Manusia besar ?" Siwon memincingkan matanya, "Jadi aku manusia besar ?"

Yoona tanpa ragu langsung mengangguk.

Siwon menyuap spaghetti terakhirnya sebelum berdiri dan menangkap pinggang Yoona dan memeluk Yoona dari belakang secepat yang ia bisa hingga Yoona tak sempat kabur.

"Manusia besar, Eoh ?" Bisik Siwon tepat di telinga Yoona.

Yoona yang tak siap dengan posisinya langsung diam terpaku dengan bisikan Siwon yang entah mengapa membuat pipinya terasa panas.

"Manusia besar ?" Bisik Siwon sekali lagi.

Dan seolah tersadar dari lamunan singkatnya Yoona langsung mencurahkan seluruh tenaganya untuk melepaskan diri dari pelukan Siwon. "Yak !! Oppa lepaskan aku !!" Teriak Yoona sambil mencengkram tangan keras Siwon yang berada di depan perutnya.

"Tidak akan !!"

"Yak Oppa !!"

"Wae ? Salah siapa menyebutku pria besar, eoh ?"

Yoona mendecih kesal tahu usaha kerasnya yang tak akan membawa hasil. Oke, maka kita pakai usaha pintar Oppa. 

Yoona berhenti meronta dipelukan Siwon, ia mengelus lengan Siwon dengan lembut and yeah it's work ! Siwon sedikit melonggarkan pelukannya diperut Yoona. Yoona dalam hati tertawa tahu bahwa stateginya berjalan mulus.

"Oppa.." Yoona memanggil Siwon dengan suara pelan nan lembutnya dan sekali lagi it's work ! Siwon sedikit menjauhkan kepalanya dari Yoona. Yoona semakin tertawa lebar dalam hati hingga tawanya kini mencuat ke wajahnya yang mulai panas menahan tawa.

Yoona mengelus dan berbicara lembut "Lepaskan aku, eoh."

Dan sekali lagi it's work ! Siwon melepaskan pelukannya dari badan Yoona dan mundur satu langkah kebelakang.

Yoona sudah menggigit bibirnya dengan kencang menahan agar tawanya tak keluar saat ia berbalik dan ia kemudian mengambil ancang-ancang berlari dari Siwon.
Siwon yang curiga dengan bahu Yoona yang sejak tadi bergetar akhirnya sadar bahwa ia sedang di jahili Yoona langsung memeluk wanita itu lagi dengan kencang tepat saat Yoona akan berlari dari hadapan Siwon.

"Mau kabur, Im Yoona ?" Tanya Siwon dengan nada mengancamnya.

"Aniya, siapa yang mau kabur Choi Siwon-shi." Balas Yoona yang kini sudah kehilangan tawanya sejak beberapa detik lalu gara-gara pelukan mendadak yang sekali lagi ia dapat dari pria besar ini.

Siwon terkekeh mendengar jawaban Yoona, "Jadi tidak mau kabur, huh ?" Tanya Siwon memutar badan Yoona hingga mereka saling berhadapan.

Yoona menggeleng menatap Siwon dengan percaya diri, "Kabur hanya untuk orang salah dan penakut."

Siwon kembali terkekeh, "jadi bukan penakut, uh ?" Yoona menggeleng dengan tegas yang entah mengapa membuat Siwon gemas dan lantas mengigit hidung Yoona sekilas.

"Huh ?" Siwon yang baru melepaskan gigitannya pada hidung Yoona tersenyum mendengar respon gadis itu.

"Wae ?" Tanya Siwon cuek seolah tak ada apapun yang terjadi.

Yoona yang tak terima melihat wajah penuh senyum Siwon langsung membalaa Siwon dan menggigit balik hidung pria itu. Bukan genit gigitan singkat karena gemas seperti Siwon tadi tapi benar-benar gigitan kencang layaknya tengah menggigit daging sapi yang alot.

"Yak Im Yoona !!!" Siwon dengan spontan langsung melepas pelukannya pada pinggang Yoona dan ganti memegangi hidungnya yang kini sudah berubah warna menjadi merah.

"Rasakan sendiri !!" Cibir Yoona yang lantas berbalik badan dan mengambil piring Siwon dan membawanya ke bak cuci.
Yoona mematikan keran air dan mengelap tangannya setelah mencuci peralatan yang dipakai tadi saat lengan kokoh kembali mengukungnya dari belakang. Tak usah ditanya lagi karena Yoona yakin pelakunya adalah Choi Siwon si pria besar.

"Masih belum menyerah, eoh ?" Tanya Yoona sambil mengelap tangannya dengan santai.
"Tidak ada kata menyerah dikamus seorang Choi Siwon, Im Yoona-shi. Remember ?"
"Bagaimana dengan takut, Choi Siwon-shi ?" Balas Yoona sambil tersenyum saat matanya melihat alat yang bisa ia gunakan untuk mengancam Siwon.

Tak menjawab Siwon justru terbahak dengan tawanya.

"Meskipun itu pisau ?" Yoona menunjuk pisau yang hanya beberapa jengkal dari tangannya dengan dagunya dan benar saja Siwon langsung melepaskan pelukannya diperut Yoona.

"Bagaimana bisa kau menganiaya calon suamimu sendiri, Im Yoona ?" Siwon mendengkus sebal.

Yoona membalikan badannya, berkecak pinggang menatap Siwon yang kini memasang raut kesal.

"Calon suami ?Nuguya calon suami, Choi Siwon-shi ?" Yoona memincingkan sebelah matanya.
Siwon membuang napasnya dengan kasar, "Kau tentu saja. Kau kan calon istriku dan aku tentu saja calon suamimu, Yoong." Siwon menekankan pada kata istri dan suami.

Yoona merasa seolah sedang mengintrogasi anak kecil yang tak mengakui bahwa baru saja mencuri cookies di dapur lantas memasang wajah datar yang menyebalkannya.

"Jadi aku calon istrimu dan kau calon suamimu, begitu maksud anda Choi Siwon-shi ?"

Siwon menatap Yoona dengan berbinar dan langsung mengangguk.

"Sejak kapan ?"

"Dua tahun lalu !" Jawab Siwob tanpa ragu.

Yoona kembali memincingkan matanya, "Dua tahun lalu ? Bagaimana bisa ?"

Siwon yang sudah kehabisan kesabarannya lantas memasang wajah kesal layaknya  anak kecil yang tak diijinkan bermain hujan, "Kau sudah menerima lamaranku, Yoong. Dua tahun lalu dibandara tepat sebelum aku naik pesawat. Ingatkan ? Kau tak mungkin lupa, Im Yoona !"

Yoona menggeleng, "Benarkah ? Aku tak mengungatnya Choi Siwon-shi. Sungguh." Ucap Yoona dengan penuh yakin yang kembali memancing emosi Siwon.

"Tidak ingat. Huh ? Siapa yang sampai minta video cctv di bandara untuk melihat dan memutarnya berkali-kali, huh ?" Tanya Siwon kesal.

Yoona mendelikan matanya, "Bagaimana oppa tahu aku meminta video lamaran itu ?" Pekik Yoona dengan panik.

Siwon yang berhasil memutar keadaan lantas tertawa puas dan kembali mengukung Yoona dalam rengkuhannya. "Jadi sudah ingat, calon istriku ?" Tanya Siwon.

Yoona yang tahu ia sudah kalah telak dengan terpakaa mengangkuk meski dalam otaknya sedang menyeleksi siapa biang yang mengadukan aksi memalukamnya dua tahun lalu yang meminta rekaman cctv ke petugas bandara saat Siwon melamar dirinya.

"Aku merindukanmu, huh.." Ucap Siwon sambil mengecup kepala Yoona dengan penuh sayang.

"Nado, Oppa. Nado bogoshipo." Balas Yoona dengan penuh perasaan juga hingga mengenyahkan pikirannya yang sempat melayang memikirkan si biang pengadu tadi.

"Menikahlah dengaku, Yoong." Bisik Siwon lagi dan langsung diangguki Yoona tanpa berpikir dua kali.

"I love you, Im Yoona. And I'll always love you and honor you all the the days of my life until the last of my breath." Bisik Siwon sebelum mencium Yoona dengan penuh perasaan dan kelembutan.

 I’ll always love you the same forever I do

END


Leave Your Coment, guys~